jpnn.com, JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Selatan melaksanakan edukasi dan sosialisasi tentang manfaat vaksin COVID-19 sebagai bentuk ikhtiar menyehatkan diri, keluarga, umat, dan negara.
Edukasi dan sosialisasi tentang vaksin ini juga dilakukan untuk menjawab berbagai pertanyaan masyarakat tentang kandungan vaksin, manfaat vaksin, dan bagaimana langkah-langkah yang bisa ditempuh masyarakat untuk mendapatkan vaksin gratis dari pemerintah.
BACA JUGA: Penjelasan Kemenkes soal 1,8 Juta Dosis Vaksin Sinovac Nyaris Kedalusarsa
Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Herianto menyampaikan sejatinya vaksin adalah sebuah ikhtiar dunia kesehatan untuk membangun daya tahan tubuh terhadap COVID-19.
"Strategi pemerintah menyiapkan vaksin dibagi menjadi tiga tahap. Jangka pendek mengimpor dari partner luar negeri, kemudian vaksin akan dikembangkan ke arah hulu, dan jangka panjang pemerintah akan mengembangkan sendiri vaksin buatan dalam negeri," kata Bambang dalam webinar yang diadakan HMI beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Rombak Direksi Pos, Menteri BUMN Tunjuk Siti Choiriana
Bambang menjelaskan, saat ini pemerintah menggunakan vaksin Sinovac karena berdasarkan riset pemerintah bersama stakeholders terkait, Sinovac aman, berkhasiat, bermutu dan cepat, serta telah teruji klinis dan sehat sehingga masyarakat bisa segera mendapat vaksinasi.
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan terkait vaksin COVID-19 menyampaikan bahwa dalam Islam, diajarkan masyarakat untuk mewujudkan kesehatan dengan ikhtiar, doa dan tawakal.
"Vaksinasi dapat mewujudkan 70 persen daya tahan tubuh untuk meningkatkan imunitas kita. Hal ini penting sebagai bentuk ikhtiar kita menghadapi COVID-19. Dalam Islam juga mengenal kebersihan, sedangkan faktor dasar dari COVID-19 karena kurangnya kebersihan. Maka mari kita wujudkan kebersihan dan lakukan vaksinasi untuk terbebas dari COVID-19,” tegasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tirmizi memberikan sosialisasi kepada peserta tentang sertifikasi dan perizinan vaksin COVID-19.
"Vaksinasi COVID-19 sudah mendapat sertifikat halal dari MUI dan mampu mengurangi 65,3 persen resiko tertulari COVID-19 karena membangun kekebalan tubuh yang dipacu oleh vaksin," kata dr Siti yang juga Direktur Pencegahan Penyakit Menular Kemenkes RI.
Menurut dr Siti, masyarakat yang telah terkena COVID-19 akan memiliki antibodi secara alami. “Kami mengingatkan agar masyarakat yang mendapatkan vaksinasi untuk beristirahat yang cukup dan makan sebelum melakukan vaksinasi. Selain karena standar operasional, proses penyuntikan vaksin memakan waktu antre yang cukup panjang," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPD RI dapil DKI Jakarta Sylviana Murni menyampaikan pentingnya untuk menyukseskan program vaksinasi COVID-19.
"Suksesnya program vaksin akan membawa kita maju satu langkah menghadapi perang melawan COVID-19. Kuncinya adalah kepercayaan publik dan survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia siap menerima vaksin. Program vaksin ini akan mendorong akselerasi yang tinggi terhadap kesehatan bangsa dan pemulihan ekonomi sehingga program-program yang tertunda dapat dilakukan kembali menuju Indonesia Maju," kata Sylviana. (rhs/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti