KARAWANG-Penahanan yang dilakukan Polda Metro Jaya terhadap keenam mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jawa Barat, dalam kasus penurunan foto Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) menuai kecaman dari berbagai kalangan.
Mereka menilai, tindakan Kepolisian dianggap berlebihan dan menunjukan sikap arogansi pemerintah menyikapi aksi demonstrasi mahasiswa. Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Karawang, Yakub Fauzi mendesak agar keenam mahasiswa itu segera dibebaskan. Dirinya menambahkan, satu diantara keenam mahasiswa itu adalah kader HMI Cabang Karawang.
”Satu diantara enam mahasiswa itu adalah kader HMI Karawang. Kami meminta kepada pihak Kepolisian agar secepatnya membebaskan kader kami,” desak Yakub.
Penurunan foto SBY digedung DPR RI itu menjadi isu nasional menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak. Dijelaskan Yakub, awalnya keenam mahasiswa yang tergabung dalam BEM se- Jawa Barat mengadakan audiensi dengan wakil ketua DPR RI Pramono Anung.
Tritum (tiga tuntutan mahasiswa), yakni tolak kenaikan BBM, tangkap koruptor, dan turunkan SBY, pada awalnya ditandatangani oleh Pramono. Namun, ketika hendak keluar ruangan usai audinesi, mendadak tuntutan ketiga yakni turunkan SBY tersebut dihapus olehnya. Sehingga mahasiswa marah dan berinisiatif menurunkan foto SBY.
"Namun sayang, foto tersebut jatuh dan pecah. Sehingga bukan pengrusakan kasusnya, karena pada awalnya hanya berniat menurunkan foto SBY saja,” sambung Ketua Umum HMI Cabang Karawang itu. Pihaknya berharap, agar kadernya yang saat ini ditahan segera dibebaskan. (fhm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marak Pembakaran Mobil Timses
Redaktur : Tim Redaksi