HNW Apresiasi Pertemuan GNPF-MUI dengan Presiden Jokowi

Senin, 26 Juni 2017 – 18:12 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat open house Lebaran. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengapresiasi pertemuan antara GNPF-MUI dengan Presiden Joko Widodo yang berlangsung di Istana Merdeka bertepatan Idul Fitri dan halal bi halal.

Hidayat berharap pertemuan itu menghadirkan semangat baru dan menjauhkan dari upaya provokasi pihak tertentu yang membenturkan pemerintah dan umat Islam, atau antara TNI-Polri dengan umat Islam.

BACA JUGA: Bisa Lulus Kendalikan Nafsu, Apalagi Korupsi

“Secara prinsip saya mengapresiasi pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi kemarin,” kata Hidayat di sela-sela open house hari kedua lebaran di Rumah Dinas di Kemang, Jakarta Selatan, Senin (26/6).

Hidayat menggelar open house kepada tokoh masyarakat, perwakilan negara sahabat, dan warga sekitar.

BACA JUGA: Pesan Lebaran dari Hidayat Nur Wahid: Agama Harus Buat Orang Senang

Hidayat mengungkapkan GNPF MUI sudah sejak lama ingin mengadakan pertemuan dengan Presiden Jokowi.

Bahkan, sejak Aksi Bela Islam pada 4 November 2016 atau 411 sudah ada keinginan untuk bertemu dengan presiden.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Pemudik Harus Utamakan Keselamatan

“Alhamdulillah, dalam suasana Idul Fitri yang menghadirkan halal bi halal, telah terjadi pertemuan antara GNPF MUI dengan Presiden Jokowi,” ucapnya.

Menurut Hidayat, pertemuan antaa GNPF MUI dengan Presiden Jokowi itu melahirkan semangat dan lembaran baru untuk menghindarkan upaya saling membenturkan.

“Janganlah saling berhadap-hadapan. Karena kalau itu terjadi maka akan merugikan negara, TNI-Polri, bangsa, dan umat Islam. Dan yang diuntungkan adalah mereka yang anti NKRI, anti-Pancasila, serta menginginkan Indonesia tetap lemah dan Indonesia yang tidak damai. Bahkan mungkin mereka adalah kelompok yang anti agama,” ujarnya.

Hidayat juga berharap pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi dilanjutkan dengan tindakan konkret dari pihak pemerintah untuk menghentikan hal-hal yang terkait dengan kriminalisasi ulama dan aktivis.

Terutama yang disebut melakukan makar serta segera mengeluarkan mereka (ulama dan aktivis) yang ditahan kalau memang tidak ada bukti kesalahan mereka yang diukur secara hukum.

“Jadi saya berharap sekali lagi pertemuan kemarin menjadi berkah untuk kemudian dihentikannya kriminalisasi pada ulama, fitnah kepada ulama, dan dihentikan aksi-aksi yang lebih banyak fitnahnya daripada fakta hukumnya, dan mereka yang ditahan karena tuduhan yang tidak berdasar juga untuk segera diselesaikan,” harap Hidayat. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Inspiratif tentang Zulkifli Hasan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI  

Terpopuler