HNW: Ketahanan Keluarga Penting untuk Menangkal Terorisme

Sabtu, 02 Juni 2018 – 13:15 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat membuka sekaligus tampil sebagai pembicara kunci Focuss Group Discussion (FGD) bertema “Menangkal Terorisme melalui Ketahanan Keluarga” di Kota Depok, Jabar, Jumat (1/6). Foto: Humas MPR

jpnn.com, DEPOK - Aksi terorisme di Surabaya belum lama membuat banyak kalangan tersentak dan sekaligus prihatin. Pelakunya tidak hanya dari orang dewasa, tapi juga melibatkan anak-anak dalam satu keluarga.

Melihat kenyataan itulah, Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (Alpin) menganggap perlu menyelenggarakan Focuss Group Discussion (FGD) dengan tema “Menangkal Terorisme melalui Ketahanan Keluarga.”

BACA JUGA: Cak Imin Desak Pemerintah Berdialog Soal Larangan Israel

FGD itu berlangsung di Hotel Santika, Jalan Margonda Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (1/6/2018) sore. Pesertanya sekitar 30 orang dari kalangan praktisi hukum, organisasi sosial, akademisi, dan lainnya.

Sedangkan pembicara berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Perguruan Tinggi, Komnas HAM, Alpin,dan Paham Indonesia.

BACA JUGA: Zulhasan: Pancasila Sebagai Perekat Bangsa, Bukan Memisahkan

Wakil Ketua MPR RI Dr. Hidayat Nur Wahid (HNW) hadir dan membuka FGD itu sekaligus tampil sebagai pembicara kunci.

“Sangat benar kita membicarakan masalah ketahanan keluarga untuk menangkal terorisme, agar di dalam diri keluarga terjadi harmonisasi yang luar biasa, dan terjadi apa yang mereka harapkan ketika membentuk keluarga,” ujar Hidayat Nur Wahid.

BACA JUGA: Ini Ajakan Cak Imin pada Momentum Peringatan Hari Pancasila

Dengan cara itu, lanjut Hidayat, mereka akan berada di garda terdepan untuk menyelamatkan keluarga masing-masing dari kemungkinan terkena terorisme.

Penguatan lembaga keluarga ini penting, lanjut Hidayat, karena yang terkena dampak mengerikan bila terjadi terorisme adalah keluarga, sebelum yang lainnya. Jika ada yang terkena terorisme maka akan terasa bagai neraka dunia bagi keluarga itu.

“Akibatnya keluarga menjadi tidak harmonis, relasi keluarga dengan masyarakat akan bermasalah, imbal baliknya keluarga menjadi tidak sejahtera,” ujarnya.

Apalagi dipandang dari sudut agama. Agama apa pun, kata politikus PKS ini, pasti menentang terorisme. Masyarakat yang beragama adalah masyarakat yang sangat mementingkan keluarga. Karena keluarga jualah yang sangat mengetahui kondisi masing-masing anggota keluarganya pada setiap waktu. Apakah mereka tetap berada pada jalur istiqomah, kesalehan, atau mulai terlihat ada yang aneh-aneh.

Oleh karena itu, Hidayat Nutr Wahid yakin keluarga yang harmonis adalah keluarga sakinah, mawaddah, warohmah. Antara suami, istri, dan anak-anak akan menghadirkan sikap saling sayang, saling mengasihi, saling peduli, saling empati, dan sikap saling mengajak berkominikasi. Sehingga bila ada anggota keluarga bertingkah macam-macam atau yang aneh-aneh maka akan segera diketahui.

Untuk menguatkan institusi keluarga, menurut Hidayat, peran Negara juga sangat dibutuhkan. Mengingat terorisme bukanlah kegiatan yang bersifat lokal, tapi kegiatan antarnegara.

“Negara tidak boleh absen untuk menjadi bagian dari yang menguatkan ketahanan keluarga, menjaga keluarga. Supaya keluarga tidak kehilangan jatidirinya, tetap bersemangat,” ujar Hidayat Nur Wahid.

Melihat situasi belakangan ini, Hidayat Nur Wahid juga mengungkapkan, punya keinginan untuk mengajukan kembali RUU tentang Ketahanan Keluarga yang sebelumnya pernah diajukan.

Dia meyakini dengan undang-undang ketahanan keluarga ini terorisme bisa diatasi, bisa dihadapi, dan dapat diperangi secara menyeluruh, dari hulu sampai hilir.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kesaksian Cak Imin Tentang Sosok Ki Enthus


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler