jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan dengan adanya lawatan resmi Raja Arab Saudi, Raja Salman, ke Gedung MPR/DPR/DPD RI, Kamis (2/3), membuktikan bahwa Islam tidak seperti yang dituduhkan oleh banyak pihak.
Beberapa tuduhan yang sering dialamatkan adalah bahwa Islam dekat dengan keyakinan anti-demokrasi, radikalisme, dan terorisme.
BACA JUGA: RI-Saudi Sepakati 11 MoU, Tak Ada Soal TKI
"Dengan kedatangan Raja Salman ke parlemen membantah semua tuduhan itu," tegas Hidayat saat memberikan paparan pada acara Konsolidasi Nasional KAMMI di Jakarta, Jumat (3/3).
Menurut Hidayat, yang dilakukan Raja Salman ini adalah mengulang apa yang pernah dilakukan Raja Arab lainnya dengan melakukan lawatan ke Indonesia, yaitu Raja Faisal, pada tahun 1970.
BACA JUGA: Satu Permintaan Jokowi ke Raja Saudi...Masyaallah
“Bukti lain Arab Saudi tidak anti-demokrasi adalah negara itu menjadi anggota berbagai organisasi dunia seperti PBB, OKI, OPEC, dan lain sebagainya. Sehingga, fitnah kepada umat Islam menjadi tidak benar," ujar Hidayat seperti dilansir dalam siaran persnya.
Oleh karena itu, Hidayat mendorong agar anak-anak muda Indonesia dapat diberikan kreativitas lebih dalam rangka untuk menyelesaikan persoalan radikalisme. Jangan sampai, Indonesia menerapkan kebijakan seperti Pemerintah China soal Suku Uighur, dimana anak-anak muda di sana dilarang mendatangi Masjid untuk bisa melakukan aktivitas di sana.
BACA JUGA: Febri Nilai Revisi UU KPK Sangat Rentanâ¦
“Saat ke China, saya memberi masukan ke pemerintah sana. Bahwa larangan menutup masjid untuk anak muda bukan solusi untuk menyelesaikan masalah radikalisme. Justru, di masjid itulah anak-anak muda bisa berkreasi dan bersosialisasi menemukan realita. Bila masjid ditutup maka anak-anak muda akan mencari jalan yang tertutup pula sehingga malah menumbuhkan radikalisme,” papar wakil rakyat PKS dari Daerah Pemilihan Jakarta II ini.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selfie Raja Salman di Indonesia jadi Topik di Negaranya
Redaktur & Reporter : Friederich