HNW Sebut Sandi Ulama, Respons Fahri Hamzah Pedas Banget

Rabu, 19 September 2018 – 14:14 WIB
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) yang menyebut Sandiaga Salahudin Uno sebagai ulama.  Fahri menyebut sebutan ulama untuk calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto itu justru menunjukkan kekacauan cara berpikir.

Menurut Fahri, ulama bermakna ilmuwan. Sedangkan Sandi sebagai pengusaha lebih tepat disebut pedagang.

BACA JUGA: Fadli Zon Gubah Potong Bebek Angsa, Fahri Hamzah Tertawa

"Ilmuwan ya ilmuwan, bukan pedagang. Sandi itu pedagang, kalau dalam bahasa kampung kita itu tajir. Ya bukan ulama," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/9). Baca juga: HNW Sebut Sandi Ulama, Apakah Yovie & Nuno Boleh Masuk MUI?

Mantan wakil sekretaris jenderal PKS itu menjelaskan, ada parameter untuk mengategorikan seseorang sebagau ulama. Misalnya, latar belakang pendidikannya, hafal dan memahami ayat Alquran ataupun hadis, dan kesetiaan kepada ilmu.

BACA JUGA: Pengamat: Pidato SBY Sebagai Pengingat Kedua Capres

"Lah pedagang seperti Sandi disebut ulama, kan nanti jadi repot," kata Fahri.

Fahri mencontohkan dirinya yang hingga saat rajin membaca dan menulis buku tapi tidak lantas menyebut diri sebagai ulama. Sebab, pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu berkiprah di politik.

BACA JUGA: Perlu Strategi Baru untuk Merebut Simpati Pemilih Milenial

“Karena saya ini tekunnya berpolitik sekarang ini. Yang saya kuasai spesialisasinya politik," ungkapnya. 

Fahri menambahkan, mungkin gelar santri lebih pas untuk Sandi. Kesannya, gelar ulama untuk Sandi hanya untuk mengimbangi KH Ma’ruf Amin yang kini menjadi cawapres pendamping Joko Widodo.

“Jadi karena KH Ma'ruf ulama, Sandi ulama juga? Ya tidak bisa begitu, ada ketegorisasinya," kata Fahri. 

Sebelumnya Hidayat menyebut Sandiaga sebagai ulama. Bahkan, sebelumnya Presiden PKS Sohibul Iman menyebut Sandi sebagai santri post-Islamisme.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usul Debat Capres Gunakan Bahasa Inggris, Sungguh Aneh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler