jpnn.com - jpnn.com - Maraknya berita palsu atau hoaks yang beredar di dunia maya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 putaran pertama sangat disayangkan. Hal itu dinilai perlu diantisipasi pada putaran kedua.
“Yang perlu diantisipasi marak berita bohong, lalu kampanye jahat yang bersifat kebencian untuk menjatuhkan pasangan calon,” kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini usai diskusi 'Kawal Pilkada DKI’ di Cikini, Jakarta, Sabtu (4/3).
BACA JUGA: Putaran Kedua, Nomor Urut tak Berubah
Menurut Titi, berita bohong untuk menjatuhkan pasangan calon tertentu bisa semakin meningkat pada putaran kedua.
Pasalnya, putaran kedua adalah babak penentuan siapa yang bakal terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
BACA JUGA: Ingat, Penajaman Visi Misi Tidak Cuma Lewat Debat
“Nah, kewaspadaan penyebaran informasi bohong, fitnah, harus betul-betul diantisipasi,” ucap Titi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan melakukan launching Pilkada DKI Jakarta malam ini.
BACA JUGA: Pencetak Surat Suara Pilgub DKI Mundur, Ini Rencana KPU
Ketua KPU DKI Sumarno mengatakan, launching itu ditandai dengan penetapan pasangan calon yang maju ke putaran kedua.
Setelah adanya penetapan, Sumarno menyatakan, ada kampanye yang harus diikuti oleh pasangan calon. Kampanye dimulai dari 7 Maret-15 April 2017. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem: Dukungan PKB Berpengaruh, Cukuplah buat Menang
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar