jpnn.com, SURABAYA - Hobi beternak reptil masih jarang dinimati oleh masyarakat, padahal jika dilakukan secara tekun bisa menghasilkan uang jutaan rupiah sekaligus kesenangan tak ternilai.
Seperti Muhammad Rizky, dia mengoleksi sekaligus beternak berbagai macam reptil domestik, luar negeri, hingga jenis yang langka.
Rumahnya yang terletak di Jalan Tenggumung Wetan Gang Dukuh Nomor 39 Surabaya itu ada beragam jenis reptil mulai ular, tokek, iguana, dan kadal.
Pria berusia 25 tahun itu mengaku sudah tertarik breeding sejak 2014. Kemudian dia mengubah hobinya untuk bisa menghasilkan rupiah.
"Mulai ternak 2017-an, saat ini yang dijual tinggal kadal yang jenis Bearded Dragon, Leopard Gecko, hingga Pogona. Perkiraan ada ratusan ekor lebih," kata dia, Jumat (17/9).
Sebelum terjun ke bisnis breeding kadal, Rizky mencari referensi dan berguru pada sejumlah rekan komunitas reptil serta belajar dari konten-konten di media sosial.
Selama lima tahun dia menjalankan bisnisnya, tak selalu lancar. Dia mengalami berbagai kendala, mulai dari reptil yang tak bisa berkembang, keracunan, hingga mati.
"Kalau rugi memang ada, tetapi itu hal yang lumrah, karena saya masih merintis dan terbilang prematur dalam bisnis seperti ini," ujar dia.
Rizky menuturkan proses breeding kadal memerlukan perawatan yang gampang-gampang susah. Namun, jika berumur panjang bisa sampai 15 tahun.
Salah satu perawatan yang membutuhkan ketelatenan adalah mejemur peliharaan setiap pagi.
BACA JUGA: Kerajinan Kulit Reptil di Desa Ini Tembus Pasar Asia
Misalnya, harus dijemur setiap pagi menyesuaikan suhu ruangan dengan kondisi tubuh reptil tersebut.
"Untuk baby 20 menit, kalau dewasa satu jam," ujar dia.
Kemudian, proses pengenalan hingga kawin juga membutuhkan waktu cukup lama yaitu sekitar sebulan. Namun, ketika berhasil kadal tersebut bisa beetelur hingga tiga kali.
"Sekali bertelur menghasilkan 15-20 butir dengan presentase 95 persen. Kendalanya di suhu, kalau musim dingin itu mogok makan, muntah atau bisa mati tiba-tiba," beber dia.
Untuk makanan yang dikonsumsi reptil, Rizky menggunakan serangga. Serangga yang diberikan juga tak sembarangan. Dia mengembangbiakkannya sendiri lantaran harga serangga tersebut mahal.
"Kalau kecoa dubia itu mahal. Jadi, saya breeding sendiri. Kalau yang beli dikasih jangkrik, sayuran, atau ulat," jelasnya.
Untuk jenis kadal yang paling sulit, Rizky mengaku mengembangbiakkan dan merawat jenis Hypo Zeto. Reptil tersebut berwarna keseluruhan putih.
"Keunggulannya dia putih bersih, tetapi sulit untuk breedingnya, dari sekian persen anak bisa keluar cuma lima persen," ungkap dia.
Meski dianggap menyerampak, menurut Rizky, kadal menjadi salah satu hewan peliharaan yang ramah anak dan keluarga. Selain mudah dijinakkan juga tak memakan banyak biaya perawatannya.
"Kalau kelebihan, mulai dari jenis banyak warna macam-macam warna, kadal juga ramah sama anak-anak kecil dan relatif lebih jinak," kata Rizky. (mcr12/jpnn)
BACA JUGA: Adu Cantik si Hewan Reptil
BACA JUGA: Pria Ini Siap Hidup dengan Reptil Peliharaan Anda
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Arry Saputra