Holding RS BUMN & IJN Malaysia Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kesehatan dan Kedokteran

Rabu, 05 Juni 2024 – 07:37 WIB
Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS (dua dari kiri) dan Ketua Pegawai Eksekutif IJN Datuk Dr. Aizai Azan Abdul Rahim menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Jakarta pada Senin (3/6). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC), Holding Rumah Sakit (RS) BUMN mengambil langkah strategis untuk untuk memperkuat bidang pelatihan kesehatan dan memajukan ilmu kedokteran di Indonesia.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara IHC dengan Institut Jantung Nasional (IJN).

BACA JUGA: Ajang Inovasi Pertamina ke-14 Resmi Dibuka, Ada 10 Kategori Penghargaan akan Diberikan

IJN merupakan institusi medis terkemuka di Malaysia dengan lebih dari 30 tahun pengalaman perawatan kardiovaskular dan toraks.

Penandatanganan MoU dilakukan Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS dan Ketua Pegawai Eksekutif IJN Datuk Dr. Aizai Azan Abdul Rahim di Jakarta pada Senin (3/6).

BACA JUGA: Komunitas PERTIWI Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan & Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Turut hadir pada acara tersebut, Assistant Deputy Bidang Industri Kesehatan Kementerian BUMN Fadjar Judisiawan, Direktur Medis IHC dr. Lia Gardenia Partakusuma, Timbalan Ketua Pegawai Eksekutif IJN Dato Akmal Arief Mohamed Fauzi, dan Jabatan Pengurusan Strategis IJN En Hilman Azmir Bin Hamdan.

Sinergi ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh kedua belah pihak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

BACA JUGA: Pertamina Siapkan SDM Berkualitas sebagai Penggerak Keberlanjutan di Indonesia

Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan dokter dan tenaga kesehatan yang kompeten dan berstandar internasional, serta berkontribusi pada kemajuan ilmu kedokteran di tanah air.

“Kami sangat antusias dengan penandatanganan MoU ini dengan IJN," ujar drg Mira.

Menurut drg Mira, kolaborasi ini merupakan langkah penting bagi IHC untuk menjadi pemimpin layanan kesehatan terintegrasi yang terpercaya di Indonesia dan berkelas internasional.

MoU ini akan berlangsung selama tiga tahun dan mencakup berbagai ruang lingkup kerja sama yang luas.

Antara lain pengembangan tenaga medis, di mana IHC dan IJN akan bersama-sama mengembangkan tenaga medis yang unggul melalui berbagai program pelatihan, seperti pelatihan fellowship untuk ahli jantung, ahli anestesi, dan ahli bedah jantung, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter spesialis di bidang jantung, anestesi, dan bedah jantung.

Program pendidikan kedokteran berkelanjutan bersama juga menjadi bagian dari MoU ini, yang bertujuan memastikan bahwa dokter dan tenaga kesehatan lainnya selalu up-to-date dengan perkembangan ilmu kedokteran terbaru.

Peningkatan layanan kesehatan di Indonesia juga akan diwujudkan melalui kolaborasi yang meliputi berbagai inisiatif, seperti promosi pendidikan dan branding bersama untuk meningkatkan kesadaran akan layanan kesehatan berkualitas.

Selain itu, IHC dan IJN akan mengembangkan dan memperluas akses terhadap layanan e-health terkini.

Dalam hal konsultasi layanan kesehatan, kedua pihak akan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan pelayanan terbaik.

“Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen jangka panjang IHC dalam membangun ekosistem kesehatan yang kuat dan berkelanjutan. Kami akan terus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas layanan, mengembangkan teknologi baru, dan menjangkau masyarakat yang lebih luas,” jelas drg. Mira.

Ketua Pegawai Eksekutif IJN Datuk Dr. Aizai Azan Abdul Rahim pada kesempatan yang sama mengatakan kolaborasi ini dibangun atas dasar visi bersama untuk memperkuat penyediaan layanan kesehatan sekaligus memberikan manfaat bagi pasien di kedua negara.

“Komitmen IJN terhadap inovasi tidak hanya fokus pada keunggulan klinis saja, namun juga melibatkan aspek seperti penelitian dan pendidikan," terangnya.

Selain itu, lanjut dia, melalui inisiatif penelitian yang berkelanjutan, IJN tetap menjadi yang terdepan dalam inovasi medis, menyumbangkan pengetahuan berharga dalam bidang kedokteran kardiovaskular.

"Selain itu, sebagai rumah sakit pendidikan, IJN memainkan peran penting dalam melatih generasi profesional kesehatan masa depan, memastikan warisan keunggulan dalam perawatan jantung di tahun-tahun mendatang,” tambah Datuk Dr. Aizai.

Diharapkan kerja sama ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan Pertamina mendukung langkah Pertamina Bina Medika IHC dalam mengembangkan kerja sama untuk peningkatan layanan kesehatan.

Melalui sinergi semacam ini diharapkan akses kesehatan masyarakat Indonesia akan lebih baik dan dapat terlayani secara maksimal.

"Kolaborasi IHC dengan mitra global menunjukkan Pertamina dan anak usahanya terus mengembangkan inovasi bisnis untuk mencapai kinerja terbaik," pungkas Fadjar. (mrk/jpnn)

Tentang IHC

PT Pertamina Bina Medika IHC (IHC) adalah anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, perusahaan juga merupakan Holding Rumah Sakit BUMN yang mengelola 36 rumah sakit, dan berafiliasi dengan 39 rumah sakit lain dan 172 klinik kesehatan di seluruh Indonesia.

Tentang IJN

IJN adalah rumah sakit terbaik di Kuala Lumpur.

Selama lebih dari 30 tahun, IJN telah membangun reputasi yang sangat baik sebagai salah satu institusi medis terkemuka di Malaysia untuk perawatan kardiovaskular dan toraks.

Diakui tidak hanya secara lokal tetapi juga regional, IJN identik dengan keunggulan dan inovasi dalam perawatan kesehatan jantung.

Dedikasinya untuk tetap berada di garis depan kemajuan medis telah mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di bidangnya.


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler