jpnn.com - Honda membantah anggapan bahwa pembicaraan merger dengan Nissan untuk “menyelamatkan” atau “menalangi” Nissan dari kesengsaraan finansial saat ini.
Rumor itu menyusul komentar dari mantan CEO Nissan Carlos Ghosn.
BACA JUGA: Honda, Nissan, dan Mitsubishi Jajaki Kemitraan Strategis
Dia menyebut merger tersebut sebagai “langkah putus asa”, dan mengeklaim bahwa Honda ditekan untuk melakukan kesepakatan tersebut oleh pemerintah Jepang.
Beberapa waktu lalu, Honda mengumumkan bahwa sebuah nota kesepahaman telah ditandatangani untuk membahas merger dengan Nissan.
BACA JUGA: Honda GB350 2025 Tersedia dalam 3 Pilihan Model Unik
Rencananya akan membuat perusahaan gabungan baru pada 2026.
Merger itu disebut-sebut dapat berkembang dengan menyertakan Mitsubishi.
BACA JUGA: AHM Mengumumkan Harga Motor Listrik Honda ICON e dan CUV e, Jangan Kaget
Berbicara di sebuah konferensi media global, CEO Honda Toshihiro Mibe membantah bahwa merger itu dimaksudkan untuk menyelamatkan Nissan dari kesengsaraan keuangannya.
Orang dalam senior Nissan dilaporkan telah menyatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki “12 atau 14 bulan untuk bertahan hidup” tanpa investor baru, setelah Renault menjual lebih banyak sahamnya di merek Jepang tersebut.
“Beberapa jurnalis menulis bahwa ini adalah upaya Honda untuk menyelamatkan Nissan, untuk menalangi Nissan - yang mana hal ini salah,” ujar Mibe.
“Kami ingin menjelaskan kepada Anda tentang manfaat yang dapat kami peroleh melalui integrasi bisnis, ini bukan tentang menyelamatkan Nissan."
"Kami sedang memikirkan waktu pada 2030 ketika manfaat merger akan mulai terlihat, dan untuk meningkatkan daya saing kami, kami memulai pertimbangan kami sekarang,” tambah dia.
Meskipun proposal tersebut adalah merger, bukan pengambilalihan, perusahaan gabungan akan dipimpin oleh eksekutif Honda, dan mayoritas dewan direksi akan dipilih oleh pembuat Civic dan CR-V tersebut.
Honda adalah organisasi yang jauh lebih besar - dengan kapitalisasi pasar Rp672 triliun, dibandingkan dengan Nissan yang hanya Rp169,5 triliun - dan menjual lebih banyak mobil tahun lalu (3,9 juta dibandingkan 3,3 juta untuk Nissan, tidak termasuk divisi mewah dari masing-masing merek).
Sementara itu, Nissan melaporkan laba operasional hanya 0,5 persen pada paruh pertama tahun keuangan Jepang, turun dari 5,6 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Honda melaporkan laba operasional yang jauh lebih sehat, yaitu 6,9 persen.
Dalam beberapa bulan terakhir, Nissan telah memangkas pekerjaan, mengurangi kapasitas produksinya, menunda model-model masa depan, dan menjual sebagian dari 34 persen sahamnya di Mitsubishi untuk menopang modal. (drive/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honda Resmi Meluncurkan PCX160 Terbaru, Cek Harganya di Sini
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha