SUMBER – Puluhan kuwu (kepala desa) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) mendatangi Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Selasa (28/5). Kedatangan mereka menuntut klarifikasi Sekretaris Kabupaten (Sekab) Cirebon, Dudung Mulyana yang diduga melakukan pelecehan terhadap putri Kuwu Desa Karang Reja, H Darusa.
Ketua FKKC, Lasmino mengungkapkan pelecehan itu sudah sering dialami Rara (putri H Darusa) ketika bertemu Dudung. Teranyar kata dia terjadi ketika Rara mengantarkan undangan pernikahan ke beberapa pegawai di lingkungan Pemkab. Saat bertemu dengan Sekab, Rara mendapat pertanyaan yang tidak senonoh.
“Berapa nomor payudara kamu?” tutur Lasmino menirukan ucapan Dudung seperti yang dilansir Radar Cirebon (Jawa Pos Group), Rabu (29/5).
Menurutnya, pelecehan tersebut sudah berkali-kali dilakukan kepada putri pertama H Darusa yang saat ini statusnya tenaga honorer di Pemkab. “Kami akan mengusut tuntas atas ucapan pejabat tersebut. Kami akan seriusi dan tindak lanjuti,” tegasnya.
Sementara itu, H Darusa yang juga Kuwu Desa Karang Reja, menuturkan, pelecehan tersebut terjadi, Senin (27/5) di Kantor Setda. Saat itu, Rara menghadap sekda dan mengajukan cuti menikah sembari mengantarkan undangan.
“Rara izin masuk ke ruang sekda, kemudian pejabat itu menyampaikan hal-hal yang kurang baik atau tidak menggunakan etika saat bicara kepada seorang perempuan. Saya anggap itu sebagai pelecehan. Anak saya tersinggung, kemudian pulang ke rumah dan mengadu kepada saya,” ungkapnya. (jun/awa/jpnn)
Ketua FKKC, Lasmino mengungkapkan pelecehan itu sudah sering dialami Rara (putri H Darusa) ketika bertemu Dudung. Teranyar kata dia terjadi ketika Rara mengantarkan undangan pernikahan ke beberapa pegawai di lingkungan Pemkab. Saat bertemu dengan Sekab, Rara mendapat pertanyaan yang tidak senonoh.
“Berapa nomor payudara kamu?” tutur Lasmino menirukan ucapan Dudung seperti yang dilansir Radar Cirebon (Jawa Pos Group), Rabu (29/5).
Menurutnya, pelecehan tersebut sudah berkali-kali dilakukan kepada putri pertama H Darusa yang saat ini statusnya tenaga honorer di Pemkab. “Kami akan mengusut tuntas atas ucapan pejabat tersebut. Kami akan seriusi dan tindak lanjuti,” tegasnya.
Sementara itu, H Darusa yang juga Kuwu Desa Karang Reja, menuturkan, pelecehan tersebut terjadi, Senin (27/5) di Kantor Setda. Saat itu, Rara menghadap sekda dan mengajukan cuti menikah sembari mengantarkan undangan.
“Rara izin masuk ke ruang sekda, kemudian pejabat itu menyampaikan hal-hal yang kurang baik atau tidak menggunakan etika saat bicara kepada seorang perempuan. Saya anggap itu sebagai pelecehan. Anak saya tersinggung, kemudian pulang ke rumah dan mengadu kepada saya,” ungkapnya. (jun/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beri Selamat, Rustri Mengaku Siap Dukung Ganjar
Redaktur : Tim Redaksi