jpnn.com, JAKARTA - Pabrik minyak kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kembali beroperasi mengolah tandan buah segar kelapa sawit mulai hari Kamis (5/5).
Adapun tutupnya pabrik karena cuti dan libur Lebaran 2022.
"Sebanyak tiga dari 10 pabrik minyak kelapa sawit beroperasi mulai tanggal 5 Mei 2022, sedangkan pabrik lainnya beroperasi paling lama tanggal 8 Mei 2022," kata Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sudianto dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Sudianto mengatakan hal itu berdasarkan jadwal penerimaan TBS kelapa sawit sebelum dan setelah hari raya Idulfitri 1443 Hijriah.
"Tiga pabrik minyak kelapa sawit yang beroperasi mengolah TBS kelapa sawit hari Kamis (5/5), yakni PT Usaha Sawit Mandiri, PT Bumi Mentari Karya, dan PT Daria Dharma Pratama," beber Sudianto.
Kemudian, sebanyak enam pabrik beroperasi hari Sabtu (7/5), yakni PT Karya Sawitindo Mas, PT Mukomuko Indah Lestari, PT Surya Andalan Primatama, PT Karya Agro Sawitindo, PT Sentosa Sejahtera Sejati, PT Gajah Sakti Sawit, dan PT Sapta Sentosa Jaya Abadi beroperasi 8 Mei 2022.
Harga pembelian TBS kelapa sawit di PT Sapta sebesar Rp 1.350 per kilogram, harga TBS sawit di PT Karya Sawitindo Mas naik dari sebesar Rp 1.790 per kilogram menjadi Rp 2.090 per kilogram, harga sawit di PT Mukomuko Indah Lestari naik dari sebesar Rp 1.790 per kilogram menjadi Rp 2.090 per kilogram.
PT Sentosa Sejahtera Sejati naik dari sebesar Rp 1.780 per kilogram menjadi Rp 2.100 per kilogram, harga TBS sawit di PT Surya Andalan Primatama sebesar Rp 2.030 per kilogram, harga sawit di PT Karya Agro Sawitindo naik dari sebesar Rp 1.770 per kilogram menjadi Rp 2.070 per kilogram.
Lalu, harga TBS sawit di PT Daria Dharma Pratama naik dari sebesar Rp 1.780 per kilogram, harga TBS sawit di di PT Bumi Mentari Karya naik dari sebesar Rp 1.380 per kilogram menjadi Rp 1.680 per kilogram.
"Harga sawit di PT Gajah Sakti Sawit naik dari sebesar Rp 1.160 per kilogram menjadi Rp 2.160 per kilogram, harga sawit di PT Usaha Sawit Mandiri sebesar Rp 1.450 per kilogram," ucap Sudianto. (antara/jpnn)
BACA JUGA: Petani Kelapa Sawit Yakin Larangan Ekspor CPO Segera Dibuka, Ini Alasannya
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul