Heryawan menyebutkan, semua pihak agar memaklumi adanya perbedaan tersebut. Dia pun menilai perbedaan penentuan awal bulan sudah terjadi sejak lama, dan tidak hanya di Jawa Barat saja.
"Ini sudah terjadi sejak zaman Rasul. Jadi tidak perlu khawatir, yang penting puasanya 29 atau 30 hari, karena itu sudah paling benar," kata Heryawan, di Bandung.
Kendati begitu, orang nomor satu di Jabar itu berharap agar terdapat kesamaan dalam menentukan awal bulan puasa. Dia menjelaskan, selaku pemerintah tentunya menginginkan adanya keseragaman dalam menentukan tanggal puasa diantara seluruh masyarakat.
Heryawan mengimbau agar masyarakat turut mengikuti keputusan pemerintah pusat terkait penetapan tanggal tersebut. "Tapi jika berbeda pun ya silahkan, ini kan urusan keyakinan, jadi mari kita saling hargai," pintanya.
Terlebih, tambahnya, persatuan dan kerukunan umat harus tetap terjaga. Dirinya berharap agar perbedaan tersebut tidak sampai menimbulkan keretakan di antara masyarakat.
"Kami berharap agar penentuan Ramadhan dan Idul Fitri ini bisa seragam. Dan kalau pun tidak, jangan sampai merusak kerukunan sesama umat muslim," harapnya. (agp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hormati Ramadan, Warga Tutup Sendiri Prostitusi di Dolly
Redaktur : Tim Redaksi