jpnn.com, JAKARTA - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M Sa'dun Masyhur mengungkapkan, ada kekuatan besar yang berusaha menghalangi mereka untuk melakukan deklarasi.
Kekuatan itu menekan hotel-hotel untuk tidak menerima agenda deklarasi KAMI.
BACA JUGA: Rencana Deklarasi KAMI Jabar Berubah, Ini Opsi Selanjutnya
"Ada kekuatan besar di balik pembatalan sepihak oleh Manajemen Hotel Grand Pasundan terhadap acara KAMI yang harusnya digelar Senin, 7 September," kata Masyhur dalam kanal Hersubeno yang diunggah, Senin (7/9).
Dia menceritakan, awalnya Deklarasi KAMI bakal dilaksanakan di salah satu hotel di Bandung tetapi pihak manajemen tidak menerima.
BACA JUGA: FF dan Pelajar Cantik Tertangkap Basah Saat Berbuat Dosa, Tak Berkutik
Kemudian pindah ke Grand Pasundan dan tiba-tiba berakhir sama.
"Panitia sudah menceritakan kalau hotel pertama menolak, Grand Pasundan tetap menerima dengan melakukan sesuai protokol kesehatan," terangnya.
BACA JUGA: Dipimpin Kolonel Purnwirawan Sugeng, Presidium KAMI akan Datangi Gedung Sate
"Namun, tiba-tiba Hotel Grand Pasundan membatalkan secara sepihak dan mengunci ruangan ini sejak Minggu (6/9) sore," terangnya.
Keputusan manajemen hotel membatalkan deklarasi KAMI, lanjut Masyhur karena ada kekuatan besar yang membuat mereka terpaksa mengambil keputusan itu.
"Sangat disayangkan kenapa deklarasi KAMI ditakuti sampai berusaha menghalau kegiatan KAMI. KAMI ini bukan ormas atau berniat jadi parpol. KAMI adalah gerakan moral," tegasnya.
Walaupun dua hotel tidak menerima deklarasi KAMI, kegiatan tetap berlangsung dengan memindahkan ke rumah salah satu deklarator.
Dia menegaskan, makin ditolak KAMI kian semangat untuk membela kepentingan rakyat.
"KAMI tidak hanya di Bandung tetapi juga di wilayah lain termasuk diaspora di luar New York, WNI di Arab Saudi. Ini adalah gerakan moral dan bukan makar jadi tidak perlu ditakuti oleh kekuatan besar itu," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad