jpnn.com, JAKARTA - Pengacara Hotman Paris Hutapea mengaku sulit tidur seusai mendapat tawaran menjadi pengacara Irjen Ferdy Sambo.
Menurutnya, kasus tersebut memang cukup besar dan memiliki potensi untuk menaikkan popularitasnya sebagai advokat.
BACA JUGA: Hotman Paris dan Razman Nyaris Bercakar-cakaran, Iqlima Kim Bilang Begini
"Saya tiga hari enggak bisa tidur untuk mengatakan 'yes or no', karena ini kasus impian bagi para lawyer," kata Hotman di Jakarta, baru-baru ini.
Dia mengatakan ada beberapa pertimbangan yang membuat dirinya menolak tawaran tersebut.
BACA JUGA: Blak-blakan, Hotman Paris Mengaku Takut jadi Pengacara Ferdy Sambo
Salah satunya peran dia sebagai pembawa acara Hotromm di Metro TV yang dituntut untuk tidak berpihak pada kubu mana pun.
"Saya mencegah terjadi konflik kepentingan karena saya juga pembawa cara di suatu televisi yang membahas kasus itu," tuturnya.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Mediasi Hotman dan Razman Gagal, Pesulap Merah Tak Kapok
Jadi, lanjut pria 62 tahun itu, dia harus bersikap netral. Dia juga tak menampik ada sedikit peran warganet soal penolakannya menjadi pengacara Ferdy Sambo.
"Sejak kasus itu mulai sudah jutaan orang meminta saya menjadi pengacara Brigadir J, Bharada E," beber Hotman Paris.
Alasan lainnya, kata penyuka mobil mewah ini, dia tengah disibukkan dengan program Hotman 911.
"Program ini untuk hal-hal yang sangat viral, yang menyentuh hak asasi manusia," kata bapak tiga anak itu.
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Tiga ajudan Ferdy Sambo, yakni Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf juga telah ditetapkan sebagai tersangka kasus tersebut. (jlo/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh