JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Marty Natalegawa melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Republik Korea, Yun Byung-se. Keduanya bertemu di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC) VI di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/6).
Tahun 2013 ini bertepatan dengan 40 tahun pembukaan hubungan diplomatik dan Tahun Persahabatan Indonesia-Korea. Momen ini dijadikan momen untuk memperkuat kemitraan strategis kedua negara, baik dalam konteks kerja sama bilateral maupun regional dan global.
"Indonesia dan Republik Korea mendirikan hubungan diplomatik pada tanggal 17 September 1973. Kemitraan strategis kedua negara mulai dijalin sejak 4 Desember 2006," kata Direktur Informasi dan Media, P.L.E. Priatna melalui siaran pers yang diterima JPNN, Rabu (13/6).
Priatna memaparkan, kerjasama kedua negara mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kedua menlu menyambut gembira perkembangan positif di sektor-sektor kerja sama prioritas, antara lain perdagangan, investasi, industri pertahanan, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup.
Saat ini Republik Korea tercatat sebagai mitra dagang terbesar keempat dan investor asing terbesar ketiga Indonesia. Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang telah memasuki negosiasi putaran ketiga diharapkan dapat mendorong pencapaian target perdagangan bilateral sebesar US$ 50 miliar pada tahun 2015 dan US$ 100 miliar tahun 2020.
"Dalam kaitan ini, Menlu Marty menggarisbawahi bahwa IK-CEPA harus dapat menjadi kerangka dan modalitas kerjasama saling menguntungkan di bidang ekonomi secara komprehensif dan tidak hanya di sektor perdagangan," pungkas Priatna. (dil/jpnn)
Tahun 2013 ini bertepatan dengan 40 tahun pembukaan hubungan diplomatik dan Tahun Persahabatan Indonesia-Korea. Momen ini dijadikan momen untuk memperkuat kemitraan strategis kedua negara, baik dalam konteks kerja sama bilateral maupun regional dan global.
"Indonesia dan Republik Korea mendirikan hubungan diplomatik pada tanggal 17 September 1973. Kemitraan strategis kedua negara mulai dijalin sejak 4 Desember 2006," kata Direktur Informasi dan Media, P.L.E. Priatna melalui siaran pers yang diterima JPNN, Rabu (13/6).
Priatna memaparkan, kerjasama kedua negara mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kedua menlu menyambut gembira perkembangan positif di sektor-sektor kerja sama prioritas, antara lain perdagangan, investasi, industri pertahanan, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup.
Saat ini Republik Korea tercatat sebagai mitra dagang terbesar keempat dan investor asing terbesar ketiga Indonesia. Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang telah memasuki negosiasi putaran ketiga diharapkan dapat mendorong pencapaian target perdagangan bilateral sebesar US$ 50 miliar pada tahun 2015 dan US$ 100 miliar tahun 2020.
"Dalam kaitan ini, Menlu Marty menggarisbawahi bahwa IK-CEPA harus dapat menjadi kerangka dan modalitas kerjasama saling menguntungkan di bidang ekonomi secara komprehensif dan tidak hanya di sektor perdagangan," pungkas Priatna. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nama-nama Kuat Calon Kapolri Pengganti Timur
Redaktur : Tim Redaksi