jpnn.com, TOKYO - Lagi, produsen otomotif Jepang berulah di mana Suzuki, Mazda dan Yamaha mengakui bahwa mereka menggunakan data emisi palsu dalam pemeriksaan kendaraan baru.
Pengakuan tersebut dilontarkan setelah Kementerian Transportasi Jepang, pada Kamis (9/8) lalu, melakukan peninjauan terhadap 23 pabrik mobil dan motor terkait prosedur inpeksi menyusul pada Juni lalu ditemukan upaya pemalsuan data emisi (skandal emisi) oleh Nissan dan Subaru.
BACA JUGA: Calon Pesaing Suzuki Jimny Beda Kelas, Fiat 500X 2019
Ketiga perusahaan itu mengatakan mereka mensertifikasi produk yang sejatinya tidak lolos uji.
Suzuki mengatakan hampir setengah dari 12.819 mobil baru mendapatkan data inspeksi tidak benar (palsu) di tiga pabriknya.
BACA JUGA: Suzuki Ertiga Terbaru Laris di GIIAS 2018
"Suzuki memang yang terbesar, dua lainnya seperti Yamaha hanya 2,1 persen dari 335 sepeda motor baru yang diperiksa dalam dua tahun terakhir dan 3,8 persen dari 1.875 mobil Mazda yang mendapat data emisi palsu selama empat tahun terakhir," kata pihak Kementerian Transportasi Jepang dalam siaran resmi.
Atas kesalahan tersebut, Presiden Suzuki Motor Toshihiro Suzuki meminta maaf kepada seluruh pelanggan dan mitra bisnisnya.
BACA JUGA: Suzuki Terus Perluas Pasar Mesin Tempel di Indonesia
"Kesalahan penanganan yang ditemukan di banyak kendaraan merupakan masalah serius dan kami menganggapnya serius," kata Toshihiro Suzuki, lansir APnews.
Industri otomotif di Jepang telah dilanda skandal besar dalam setahun belakang. Tidak saja soal emisi tapi juga pemalsuan kualitas baja. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suzuki Jimny Dibuka Jokowi Ditutup AHY
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha