KEPANJEN - Pertemuan antara Arema Indonesia ISL dengan Mitra Kukar kemarin sore bisa dikatakan laga partai paling seru dari semua laga yang pernah berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen Kabupaten Malang musim ini. Karena delapan gol menghiasi partai yang dimenangkan oleh tuan rumah Arema ISL dengan skor 5-3.
Hasil positif ini memang tidak membawa perubahan bagi posisi Arema di urutan 15 klasemen sementara ISL. Tapi poin yang kini dikumpulkan tim besutan Suharno ini sudah menyamai dua tim yang ada di atasnya. Hanya saja Arema kini masih memiliki defisit gol lebih banyak, yaitu minus 11 gol. Sementara PSMS Medan dan Persisam yang ada di atas Arema masing-masing memiliki defisit 7 dan 1 gol.
Terlepas dari itu, membaiknya permainan Arema memberikan warna tersendiri di ISL karena persaingan untuk lepas dari degradasi kian sengit. Sama sengitnya dengan laga sore kemarin.
Di babak pertama, tanda-tanda serunya laga ini sudah terlihat. Babak pertama saja sudah ada enam gol yang tercipta dengan dramatis. Mitra Kukar mengawali pertandingan dengan permainan sedikit lebih baik. bahkan baru 5 menit berlalu, Arema Indonesia dikejutkan oleh gol Gustafe Bahoken yang berhasil memanfaatkan tendangan bebas Hamka Hamzah. Skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan sementara Mitra Kukar.
Tertinggal lebih dulu, Arema Indonesia yang didukung penuh oleh puluhan ribu Aremania yang memadati Stadion Kanjuruhan Kepanjen, langsung mencoba bangkit. Hasilnya, lima menit kemudian Dendi Santoso berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol tercipta setelah Dendi memanfaatkan bola rebound hasil tendangan bebas Herman Dzumafo Epandi.
Berhasil menyamakan kedudukan membuat tim Singo Edan semakin trengginas. Menit 11, Muhammad Ridhuan membuat Arema Indonesia unggul 2-1. Gol tercipta setelah Ridhuan berhasil menyambut bola datar tendangan bebas Dzumafo.
Arema Indonesia kian mendominasi pertandingan. Pada menit 31, Herman Dzumafo Epandi memperlebar keunggulan Arema Indonesia menjadi 3-1. Gol Dzumafo tercipta setelah memanfaatkan skrimit didepan gawang Mitra Kukar.
Tertinggal dua gol membuat Mitra Kukar meningkatkan serangan. Selang satu menit setelah gol Dzumafo, pemain Mitra Kukar Zulham Zamrun langsung membalasnya melalui serangan cepat. Kedudukan berubah menjadi 3-2.
Sadar tim tamu mulai mendapatkan angin, pelatih Arema Suharno melakukan pergantian yang tergolong cepat. Menit 34 Kusnul Yuli dimasukkan untuk mengganti posisi Steve Hesketh. Strategi itu ternyata juga diikuti tim lawan menit 40. Karena pelatih Mitra Kukar Stefan Hansson juga melakukan pergantian pemain. Mantan pemain timnas U-23 Dirga Lasut masuk menggantikan Abdul Gamal.
Strategi itu ternyata membuahkan hasil. Tapi hasilnya positif m,alah dituai tim tamu. Karena di pengujung babak pertama (menit 45) Mitra Kukar bisa menyamakan kedudukan. Kali ini melalui tendangan bebas Achmad Bustomi yang sebelumnya mengenai kaki Munhar meluncur ke tiang jauh gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga. Skor kembali berubah menjadi 3-3 sekaligus membuat seisi stadion terdiam hingga jeda pertandingan.
Pada babak kedua, Arema Indonesia yang berusaha memenangkan pertandingan langsung menggebrak pertahanan Mitra Kukar. Disini mental pemain Singo Edan betul-betul diuji. Karena sempat leding 3-1 dan disamakan jadi 3-3 ternyata tak membuat permainan Dzumafo Herman dkk mengendur. Beberapa peluang langsung diciptakan.
Seperti di menit 65, Herman Dzumafo Epandi berhasil menceploskan bola ke gawang Mitra Kukar. Namun sayang gol pemain asal Kamerun tersebut dianulir wasit Olehadi karena dianggap sebelumnya melakukan pelanggaran terhadap salah satu pemain Mitra Kukar.
Untung di menit 67 Seme Patrick berhasil membawa Arema Indonesia unggul 4-3. Gol pemain asal Kamerun tersebut tercipta melalui sundulan setelah memanfaatkan umpan crossing Dendi Santoso.
Unggul 1 gol ternyata belum memuaskan penggawa Arema. Karena mereka seperti tidak ingin mengulangi kelengahan di babak pertama. Pada menit 69 Arema malah memperbesar skor. Giliran pemain yang baru masuk pada babak kedua, Arif Aryanto berhasil mengoyak jala Mitra Kukar. Keunggulan 5-3 untuk Arema Indonesia itu bertahan hingga akhir.
Seusai pertandingan, Suharno tampak puas dengan hasil ini. Seperti biasa, mantan pelatih Persiwa Wamena itu memuji Aremania yang sudah memberikan semangat ketika timnya sempat ditahan imbang 3-3 di babak pertama. "Saya ucapkan terimakasih kepada Aremania. Karena itu kuni bangkitnya mental pemain di babak kedua," jelasnya.
Sementara itu, pelatih Mitra Kukar Stefan Hansson malah memuji kalau Arema kini sudah jadi tim terbaik di ISL. Karena menurut Hansson, anak buahnya sudah berusaha sekuat mungkin untuk melawan Arema. Tapi lini tengah dan belakangnya tidak bisa menahan pemain tuan rumah untuk mencetak gol. "Lima gol itu memang kami tidak bisa tahan pemain mereka (Arema). Dan saya akui kekalahan ini," pungkas dia. (iw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lupakan DFB Pokal, Fokus ke Liga Champions
Redaktur : Tim Redaksi