Hukum Berat Petugas Lapas Terlibat Narkoba

Selasa, 24 Juli 2012 – 09:45 WIB

JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR, Marwan Jafar, menuntut hukuman lebih berat bagi petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang terlibat peredaran narkoba. Salah satu caranya adalah dengan merevisi Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

"Pemerintah sebaiknya tidak bersikap biasa-biasa lagi dalam pemberantasan transaksi narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan," tegas Marwan, Senin (23/7), di Jakarta.

Dijelaskan Marwan, dasar hukum dan ketentuan pidana untuk penjahat narkoba termasuk di Lapas, sudah jelas dan diatur dalam UU 35/2009 Tentang Narkotika.
Dijelaskan juga, pada Instruksi Presiden 12/2011 Tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2011-2015 pada bagian Kedua point 4 huruf e menyebutkan "Pemberantasan memfokuskan pada upaya penindakan yang tegas dan keras terhadap aparat penegak hukum dan aparat pemerintah lainnya yang terlibat jaringan sindikat narkoba."

Ketua DPP PKB itu mengatakan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) petugas Lapas sangat penting. Sebab,  secanggih apapun alat Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memutus akses dan jaringan peredaran narkoba di Lapas tidak akan efektif jika SDM petugas Lapas masih rendah.

Pada poin selanjutnya Marwan menyarankan aturan yang jelas soal reward and punishment bagi petugas Lapas yang mengedarkan narkoba maupun yang berhasil menggagalkan peredaran narkoba di Lapas. Salah satu saran konkretnya, memberikan beasiswa pendidikan bagi petugas Lapas yang berprestasi.
"Wacana pemiskinan bandar-bandar narkoba harus diatur lebih lanjut dalam UU," tegasnya.

Menurut Marwan, tidak menutup kemungkinan pula bahwa para bandar narkoba melakukan pencucian uang."Selain UU tentang Narkotika, para bandar perlu juga dikenakan UU 8/2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang," ujarnya.

Menurutnya, perlu dipikirkan agar BNN memiliki penjara sendiri bagi bandar-bandar besar narkoba. Dalam hal yang paling teknis, sidak-sidak di Lapas dan operasi tes urine harus terus digalakan oleh pejabat tinggi terkait bersama BNN.

"Pemerintah harus benar-benar melakukan jihad pemberantasan jual beli narkoba di Lapas karena kondisinya sudah sangat akut, darurat, dan memprihatinkan," tutupnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta : Mobil Listrik jadi Kendaraan Dinas Menteri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler