jpnn.com, LONDON - Chelsea mendapatkan pengurangan hukuman dari Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), terkait larangan aktivitas transfer pemain.
Juara Liga Europa musim lalu tersebut mendapat hukuman dilarang melakukan pembelian pemain di dua bursa transfer sejak Februari lalu. Kini, setelah CAS mengurangi sanksi, Chelsea diizinkan melakukan aktivitas transfer pada Januari 2020.
BACA JUGA: Chelsea Menang, Christian Pulisic Cetak Tiga Gol dengan Sempurna
CAS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (6/12) bahwa pihaknya juga mengurangi denda Chelsea hingga separuh menjadi 300.000 franc Swiss (sekitar Rp4,26 miliar).
Chelsea dilarang melakukan aktivitas jual beli pemain di dua bursa transfer oleh FIFA karena melanggar aturan transfer internasional yaitu merekrut pemain di bawah usia 18 tahun.
BACA JUGA: Chelsea Vs Ajax: 8 Gol, Dua Kartu Merah dan 2 Penalti
Mereka sudah menjalani larangan di satu bursa transfer pada awal musim ini. "(Chelsea) dilarang mendaftarkan pemain baru, baik secara nasional maupun internasional, untuk satu periode transfer secara keseluruhan, yang telah dijalankan klub pada (bursa transfer) musim panas 2019," kata CAS dalam pernyataan mereka yang dikutip Reuters, Jumat (6/12).
The Blues, yang saat ini bertengger di posisi keempat Liga Premier Inggris, telah mengajukan banding kepada CAS pada Juni.
BACA JUGA: SEA Games 2019: Pelatih Myanmar Sebut Timnas Indonesia Seperti Ini
Setelah penyelidikan panjang terhadap aktivitas pendaftaran pemain di tingkat akademi, FIFA telah menyatakan Chelsea melanggar peraturan pasal 19 dalam kasus 29 pemain di bawah umur.
FIFA mengatakan bahwa klub juga telah melanggar sebuah pasal sehubungan dengan perjanjian yang disimpulkan terkait anak di bawah umur dan memungkinkan Chelsea untuk mempengaruhi klub lain dalam masalah transfer.
CAS mengatakan bahwa pelanggaran itu melibatkan "jumlah pemain yang jauh lebih kecil" dari laporan sebelumnya.
"CAS menemukan bahwa CFC (Chelsea) memang melanggar Pasal 19.1 (terkait dengan transfer internasional anak di bawah umur) dan 19,3 (terkait dengan pendaftaran pertama anak di bawah umur) RSTP," tulis pernyataan CAS.
CAS juga menambahkan bahwa mereka hanya menemukan "sekitar sepertiga dari pelanggaran" yang dinyatakan oleh FIFA. "Selain itu, pelanggaran aturan RSTP (Peraturan tentang Status dan Transfer Pemain) lainnya ditemukan kurang serius dibandingkan yang dikaitkan terhadap Chelsea FC oleh FIFA," bunyi pernyataan itu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek