jpnn.com, SAMARINDA - Borneo FC masih menyisakan kisah pilu meski Liga 1 2018 telah berakhir. Komdis PSSI memberikan sanksi denda sebesar Rp 50 juta karena Pusamania menyalakan flare pada laga menjamu PS Tira (9/12).
Hukuman ini dianggap tidak adil bagi Pusamania. Arifin selaku dirigen suporter yang identik dengan warna oranye ini menilai, flare yang dinyalakan setelah laga berakhir.
BACA JUGA: Kabar Buruk Bagi Suporter PSS Sleman Jelang Liga 1 2019
"Kami memang menyalakan flare. Tapi, situasinya setelah pertandingan. Bahkan pemain PS Tira sudah tidak ada di lapangan," ujar Arifin, Kamis (20/12).
Kejanggalan lain, Arifin menyebut, sanksi baru diputuskan dua pekan setelah laga. Padahal evaluasi dari Komdis PSSI dikeluarkan sepekan setelah pertandingan.
BACA JUGA: Muddai Siap Lepas Semua Saham-nya di Sriwijaya FC
"Keputusan dari Komdis PSSI harusnya dikaji lebih detail. Mulai dari situasi dan proses penyalaan flare dilihat dari awal. Jangan mengambil keputusan secara sepihak dan menyamaratakan dengan kondisi di stadion lain," imbuhnya.
Menilik sanksi secara keseluruhan, Arifin menegaskan, sanksi amat tak adil. Dia berharap, musim depan keputusan dari Komdis PSSI harus lebih jeli di kompetisi yang akan datang agar tepat sasaran.
BACA JUGA: Rachmad Hidayat Dikabarkan Bakal Pindah ke Bhayangkara FC
Ditemui terpisah, Sekretaris Borneo FC Hariansyah Ari menyebutkan, manajemen siap membayar denda. Walau cukup berat, namun hal tersebut dinilai sebuah kewajiban untuk taat dan patuh pada regulasi.
"Kami dari manajemen selalu ikut aturan. Semoga jadi pelajaran saja ke depannya, agar tidak terulang lagi," pungkas Ari. (*/abi/is/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aaron Evans Masih Ingin Merumput di Indonesia
Redaktur & Reporter : Budi