Human Capital Index Meningkat, Indonesia Perlu Jaga Konsistensi di Tengah Pandemi

Sabtu, 19 September 2020 – 20:02 WIB
Warga yang mewaspadai virus corona menggunakan masker wajah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Dunia baru saja menerbitkan laporan the Human Capital Index (HCI) 2020 Update bertitel The Human Capital in the Time of COVID-19.

Dalam laporan tersebut, nilai HCI Indonesia pada 2020 sebesar 0,54, angka tersebut naik dari 0,53 pada 2018. 

BACA JUGA: Bank Dunia Prediksi Ekonomi Indonesia Mulai Pulih Agustus 2020

"Ini membuktikan hasil belanja negara untuk human capital sudah mulai terlihat," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu, dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan, Sabtu (19/9).

HCI merupakan salah satu program Bank Dunia yang didesain untuk menjelaskan bagaimana kondisi kesehatan, dan pendidikan dapat mendukung produktivitas generasi yang akan datang. 

BACA JUGA: Sektor Properti Jadi Penggerak Perekonomian Nasional di Kala Pandemi

Selain itu, HCI juga mengombinasikan berbagai komponen probabilitas hidup masyarakat hingga usia 5 tahun (survival), kualitas dan kuantitas pendidikan, dan kesehatan termasuk isu stunting.

Komponen tersebut merupakan bagian utama dari pengukuran produktivitas tenaga kerja di masa depan dari anak yang dilahirkan saat ini. 

BACA JUGA: Bank Mandiri Salurkan Kredit UMKM sebesar Rp 81,3 Triliun

Secara lebih detail, komponen survival meningkat menjadi 0,98 dari sebelumnya 0,97, sedangkan kualitas pendidikan sebesar 395. 

Di sisi lain, durasi waktu sekolah anak Indonesia berada pada 7,8, turun dari sebelumnya yakni 7,9 sedangkan untuk komponen kesehatan, terdapat kenaikan signifikan, dari 0,66 menjadi 0,72. 

"Angka ini menggambarkan terjadinya kenaikan jumlah anak yang tidak mengalami stunting dan mengalami keterbatasan kognitif dan fisiknya," tambah Febrio.

Angka pada HCI 2020 diolah berdasarkan data baru dan diperluas untuk masing-masing komponennya hingga Maret 2020.

Dengan demikian, laporan tersebut belum memperhitungkan dampak COVID-19 pada human capital, meski laporan ini memberikan gambaran nyata atas hasil dari 

upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas human capital, khususnya terkait pendidikan, kesehatan, dan generasi milenial. 

Selain melalui alokasi 20 persen anggaran untuk pendidikan, meningkatkan kualitas guru dan manajemen sekolah serta proses belajar mengajar peserta didik, Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian besar pada pendidikan vokasi untuk menghadapi revolusi industri 4.0, teknologi informasi, dan partisipasi sektor swasta dalam pendidikan.

Khusus sektor kesehatan yang menjadi fokus besar saat ini, Pemerintah Indonesia akan terus mengoptimalisasi capaian atas alokasi 5 persen anggaran untuk meningkatkan kualitas dan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas termasuk dalam hal pemenuhan gizi dan pengurangan stunting, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, dan memperkuat sistem jaminan kesehatan nasional. 

“Penguatan sektor kesehatan nasional yang menjadi prioritas nasional Indonesia akan terus dilakukan melalui upaya peningkatan fasilitas kesehatan, dukungan untuk tenaga medis, serta penyediaan vaksin”, jelas Febrio. 

Selain kesehatan, momentum perbaikan skor HCI Indonesia perlu ditindaklanjuti dengan penguatan sistem pendidikan di Indonesia agar sumber daya manusia Indonesia lebih siap untuk menghadapi tantangan global di masa yang akan datang. (mcr2/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Rizki Sandi Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler