jpnn.com, JAKARTA - Human Initiative pada Jumat, 15 Januari 2021, menerjunkan Tim Rescue dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Majene, Sulawesi Barat melalui jalur darat.
Jarak yang ditempuh sekitar lima jam menggunakan kendaraan dengan spesifikasi 4WD.
BACA JUGA: Human Initiative Bantu Operasi SAR Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Adapun jumlah tim yang terlibat sebanyak lima orang. Mereka terdiri dari tiga orang tim evakuasi, satu tim medis, dan satu orang untuk assessment kebutuhan warga terdampak.
Menurut Koordinator Rescue Human Initiative Sulawesi Selatan Hamka, sebelum berangkat, tim telah mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan.
BACA JUGA: Human Initiative dan UNHCR Bangun Kemitraan Strategis Untuk Pengungsi
“Seperti alat pelindung diri, makanan, logistik, bahan bakar minyak (bbm), mesin genset, dan peralatan dapur air," katanya.
Dalam perjalanan, sambung Hamka, Tim Human Initiative menghadapi hujan deras, banyak tanah longsor, dan batu-batu besar yang menghadang jalan.
BACA JUGA: Lihat Nih, Ekspresi Mayjen TNI Ignatius Saat Disuntik Vaksin Covid-19
“Tetapi itu semua tidak menyurutkan langkah para relawan yang ingin segera membantu warga terdampak,” tuturnya.
Setelah kurang lebih lima jam perjalanan, sambungnya lagi, Tim Human Initiative berhasil tiba di Desa Kayuwangin, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, sekitar pukul 19.30 WITA. Kemudian, Tim langsung bergegas melakukan koordinasi dan assessment awal kepada pemerintah setempat dan warga terdampak.
"Assessment atau kaji cepat kebutuhan warga menjadi begitu penting dalam menentukan bantuan yang akan diberikan. Ini bertujuan agar bantuannya bisa lebih bermanfaat dan tepat sasaran," bebernya.
Setelah kaji cepat dilakukan, kata Hamka, diperoleh data kebutuhan warga saat ini yaitu penerangan (listrik), makanan siap santap, air bersih, obat-obatan, baby kits, water and sanitation and hygiene (WASH), shelter, rumah non permanen (Rumah Senyum), serta alat pelindung diri (APD).
Masih dalam waktu yang sama, untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga terdampak, sejumlah bantuan langsung dibagikan oleh Tim Human Initiative.
“Tadi malam (Jumat, 15 Januari 2021, red) sebagai respons awal, Human Initiative memberikan layanan berupa genset listrik untuk menerangi pengungsian, mobile charger station, serta mendirikan dapur air,” ujar Hamka dalam keterangan pers pada Sabtu (16/1/2021).
Hamka juga menambahkan, Human Initiative menjadi lembaga yang pertama masuk ke wilayah pengungsian ini, tepatnya di Desa Kayuwangin, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
"Tidak terasa malam makin larut, kami memutuskan melanjutkan besok (Sabtu). Untuk menggelar layanan kesehatan gratis, dan berencana ingin membangun sanitasi dan Rumah Senyum untuk warga terdampak," katanya.
Sebagai informasi, lanjut Hamka, gempa terjadi pada pukul 1.28 WIB atau 2.28 WITA, di Majene, Sulawesi Barat. Dengan kekuatan 6,2 magnitudo ini, membuat sejumlah bangunan bertingkat di Kota Mamuju, dan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, roboh akibat gempa. Selain itu sekitar 15.000 orang mengungsi.
Pada kesempatan itu, dia mengajak untuk berdoa untuk keselamatan warga yang terdampak dan seluruh warga Sulbar diberikan kekuatan agar tetap sabar dalam menghadapi bencana ini.
"Mari bersama Human Initiative mendukung mereka dengan mengirimkan donasi terbaik untuk memenuhi kebutuhan para Penyintas Sulawesi Barat melalui klik link berikut bit.ly/peduligempasulbar," tutupnya.(fri/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Friederich