Bahasa Rusia memang cukup rumit. Membuat Capello kesulitan berkomunikasi dan juga hidup di Rusia. "Semuanya ditulis dalam huruf Sirilik dan sangat sulit membaca serta mempelajari huruf Sirilik," kata Capello, seperti dikutip Reuters.
"Saya selalu membutuhkan penerjemah, itu membuat saya kesulitan mengeksperasikan apa yang ingin saya katakan. Terkadang dengan ekspresi yang benar dan kata-kata yang tepat, akan sangat banyak membantu," bilang mantan pelatih timnas Inggris itu.
Biar begitu, Capello mengaku, tidak mau menyerah. Dia tetap menjadikan bahasa Rusia sebagai tantangan buatnya. Apalagi, dia juga bertekad untuk tinggal di Rusia selama melatih timnas Beruang Merah, julukan Rusia.
Terlepas dari urusan bahasa, dia sangat enjoy dengan kehidupan di Moskow, ibu kota Rusia, tempat dia tinggal selama ini. "Moskow kota yang indah. Rusia sedang membangun sepenuhnya. Anda bisa melihat banyak hal," kata Capello.
Menurut dia, yang paling terlihat sekarang adalah pembangunan yang dilakukan Rusia untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala Dunia 2018. "Infrastruktur dan stadion untuk Piala Dunia sudah dipersiapkan sehak sekarang. Sungguh negara dengan kehidupan yang menyenangkan," ujarnya.
Capello juga memuji kompetisi sepak bola Rusia yang sekarang mulai mengejar ketertinggalan. Banyak klub Rusia yang mulai mendatangkan pelatih dan pemain-pemain hebat, sehingga mendapat perhatian dari klub-klub Eropa Barat.
Kini, banyak yang mengenal CSKA Moskow, Zenit St. Petersburg, Rubin Kazan, hingga klub kaya baru Anzhi Anzhi Makhachkala. "Kondisi itu membuat para pemain Rusia mengalami peningkatan kualitas dan pengalaman," kata Capello. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tibo dan Bachdim Sudah Aktif Latihan
Redaktur : Tim Redaksi