HUT ke-2 Warung Pangan, PPI Hadirkan Kemudahan di Pasar-pasar Tradisional

Selasa, 02 Agustus 2022 – 23:27 WIB
Stock Point Warung Pangan. Foto dok PPI

jpnn.com, JAKARTA - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menggelar rangkaian HUT Ke–2 Warung Pangan, dengan grand launching stock point Warung Pangan di Pasar Kramatjati, Ciracas dan Citeureup.

Dalam rangkaian kegiatan ini juga diadakan Program Flash Sale Special HUT WP ke–2 dengan memberikan diskon khusus untuk pemilik warung.

BACA JUGA: Jamak Salat Karena Sibuk Bekerja, Bagaimana Hukumnya?

Diskon ini berlaku untuk pembelian barang berlogo Flash Sale di aplikasi Warung Pangan.

Selain itu, Warung Pangan juga mengadakan Program Promosi Voucer Belanja, untuk para pedagang pasar yang berbelanja di stock point pasar Warung Pangan.

BACA JUGA: Terbaring Lemas, Sule Minta Netizen Berhenti Menghujat Putri Delina

Diskon harga ini berlaku untuk pembelian di stock point Warung Pangan untuk order produk beras Cap Tiga Warung, yang merupakan produk besutan PPI, gula dan minyak goreng Mamamia.

Stock point ini juga menyediakan toren minyak goreng rakyat yang selama ini menjaga ketersediaan minyak goreng rakyat dengan harga Rp 14 ribu.

BACA JUGA: Tingkatkan Kapasitas Usaha Para Petambak, LPEI Gandeng Pemkab Situbondo

Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati mengatakan distribusi pangan tidak cukup hanya melalui layanan daring saja, sehingga perlu kombinasi dengan menyediakan stock point atau titik persediaan Warung Pangan di pasar-pasar tradisional untuk memudahkan pedagang dan konsumen saat berbelanja bahan pokok.

"Hari ini tepat dua tahun Warung Pangan. Kami membuka tiga lokasi stock point yakni Pasar Kramat Jati, Pasar Ciracas, dan Pasar Citeureup," ujar Nina saat meresmikan titik persedian Warung Pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (2/7).

Nina menjelaskan Warung Pangan merupakan program inisiatif strategis PPI yang didukung Kementerian BUMN dan Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan inklusivitas warung atau UMKM dengan kemudahan akses distribusi dan transaksi digital melalui aplikasi Warung Pangan.

UMKM yang menjadi mitra Warung Pangan mendapatkan layanan dengan menjadi saluran distribusi pangan bagi produk BUMN holding pangan di bawah ID Food kepada masyarakat dan menciptakan ekosistem pangan yang terdigitalisasi dari hulu hingga hilir.

"Perkembangan kemitraan sudah mencapai sekitar 80 ribu mitra. Angka ini akan terus bertambah karena banyak tawaran kerja sama dari berbagai organisasi mulai dari koperasi hingga UMKM," jelas Nina.

Warung Pangan menjual berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, tepung, gula, garam, hingga kopi kemasan, dengan harga yang kompetitif karena PPI memotong rantai distribusi dengan mengambil barang langsung dari BUMN holding pangan.

Ketua Koperasi Pasar Kramat Jati Yuni Wahyuni mengapresiasi keputusan PPI, yang telah memilih Pasar Kramat Jati sebagai salah satu titik persediaan Warung Pangan.

"Semoga harga Warung Pangan tidak lebih dari harga agen, sehingga memudahkan kami. Ke depan nanti bisa berkolaborasi dengan koperasi, karena melalui koperasi kami bisa handle untuk anggota-anggota kami," kata Yuni.

Adapun syarat menjadi mitra Warung Pangan tergolong mudah, pemilik warung kelontong hanya perlu mengunduh aplikasi Warung Pangan, lalu mengisi biodata dan alamat warung, serta melampirkan kartu tanda penduduk.

PPI akan memverifikasi data dan jika disetujui, langsung bisa memesan bahan pangan lewat aplikasi.(chi/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mitratel Miliki 34.800 Lebih Menara Telekomunikasi


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler