jpnn.com, JAKARTA - Memasuki usia ke 26 tahun Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menggenjot hilirisasi pertambangan.
Kementerian BUMN memastikan kehadiran organisasinyq mampu memberi nilai tambah bagi warga sekitar operasional perusahaan.
BACA JUGA: Flag Off Mudik Bersama BUMN, Jasa Raharja Berangkatkan Ribuan Pemudik via Kereta Api
Kementerian BUMN terus mendorong perusahaan pertambangan milik negara untuk melakukan transformasi bisnis dengan melakukan hilirisasi barang tambang sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Hilirisasi tersebut sudah sesuai dengan peta jalan Kementerian BUMN untuk meningkatkan nilai tambah, mendorong pengembangan industri manufaktur dalam negeri, dan meningkatkan daya saing produk hilirisasi tambang di pasar regional dan global.
BACA JUGA: Gelar Safari Ramadan BUMN 2024, PalmCo Siapkan 35 Ton Sembako Pasar Murah
“Kami segenap jajaran direksi dan karyawan MIND ID mengucapkan selamat ulang tahun untuk Kementerian BUMN yang ke-26. Semoga Kementerian BUMN terus menjadi pelopor perubahan, berkontribusi nyata dan menggerakan Indonesia untuk terus maju,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf.
Sebagai induk perusahaan pertambangan milik negara, MIND ID terus berupaya mempercepat dan memaksimalkan hilirisasi komoditas pertambangan di Indonesia.
“Hadirnya MIND ID sebagai strategic holding industri pertambangan selain memastikan sinergi dan kolaborasi di setiap rantai bisnis antar Anggota Grup MIND ID, juga diharapkan dapat fokus mengembangkan bisnis hilirisasi,” ujar Heri.
Heri menyebut salah satunya adalah pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
SGAR tersebut memiliki kapasitas hingga satu juta ton per tahun.
SGAR dilengkapi oleh penghubung rantai pasokan antara mineral bijih bauksit dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Pembangunan smelter tembaga juga sedang dijalankan oleh Anggota Grup MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur. Smelter ini nantinya akan memproduksi hingga 600.000 ton katoda tembaga dan 35-50 ton emas per tahunnya.
Proyek yang dinamakan Smelter Manyar ini memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar dua juta ton per tahun.
Hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun.
Dengan begitu, setelah Smelter Manyar beroperasi, PTFI mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Kemudian, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), juga sedang menyelesaikan pembangunan smelter feronikel. Proyek pembangunan pabrik di Halmahera Timur oleh ANTAM saat ini sudah memasuki tahapan commisioning.
Peneliti Senior Maarif Institute Endang Tirtana mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah berhasil melakukan transformasi sehingga menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi Indonesia.
Endang menyebut, keberhasilan ini tidak lepas dari peran Menteri BUMN Erick Thohir yang membawa perusahaan pelat merah tersebut untuk memberikan kontribusi yang besar bagi Indonesia dengan menyumbang dividen sebesar Rp 82,1 triliun pada 2023.
"Setelah sempat tergerus karena pandemi COVID, Erick Thohir menunjukkan kepiawaian. Pada 2022, setoran dividen BUMN hanya Rp40,6 triliun dan dalam satu tahun melesat menjadi Rp 82,1 triliun, sehingga bukan hal mustahil target 2024 sebesar Rp 85 triliun akan tercapai," kata Endang melalui keterangan di Jakarta, Minggu.
Endang mengatakan, melalui pendekatan kekeluargaan, Erick Thohir merangkup semua karyawan BUMN sehingga korporasi negara tersebut berhasil mencetak banyak pencapaian. Ini juga terlihat dari pemilihan tema untuk HUT BUMN ke-26, "BUMN adalah keluarga: Merayakan dengan kehangatan".(mcr10/antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul