HUT ke-76 Bhayangkara Hari Ini, Poengky Kompolnas Dorong Reformasi Kultural Polri

Jumat, 01 Juli 2022 – 06:00 WIB
Kompolnas mendorong adanya reformasi kultural Polri terus digelorakan. Foto: ilustrasi/Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - HUT ke-76 Bhayangkara jatuh pada Kamis (1/7) hari ini.

Sejumlah pihak pun mengkritik slogan Presisi yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Bakal Pimpin Upacara HUT Ke-76 Bhayangkara di Semarang

Kritik itu datang dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).

KontraS menilai slogan itu tidak berjalan maksimal di lapangan dan masih banyak oknum polisi yang bermasalah.

BACA JUGA: HUT ke-76 Bhayangkara, Sahabat Polisi Indonesia Singgung Soal Kenaikan Gaji

Di sisi lain, berbagai ungkapan kekecewaan masyarakat juga dimudaratkan kepada Polri.

Salah satu yang sempat heboh ialah hashtag #percumalaporpolisi.

Tagar itu sempat mengemuka saat Polri menangani kasus kekerasan seksual terhadap tiga anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Konon, kasus itu ditangani di tingkat Polres dan sempat dihentikan.

Berbagai reaksi yang berisi kritik tajam masyarakat pun viral di media sosial.

Singkat cerita, polisi pun membuka kembali kasus itu.

Teranyar, kasus yang melibatkan oknum polisi yang cukup heboh ialah perselingkuhan menyeret AKP ZA di Lampung dan Brigadir IA di Jambi.

Konon, AKP ZA yang digerebek warga saat berduaan dengan istri perwira Polri yang berpangkat AKP.

AKP Zainal Abidin (ZA) akhirnya dicopot sebagai Kasat Lantas Polres Way Kanan, dimutasi dengan sanksi nonjob.

Adapun Brigadir IA juga tak kalah heboh setelah video penggerebekan tersebar dan viral di media sosial.

Kasus Brigadir IA terungkap setelah sang istri melaporkan dugaan perselingkuhan sang suami ke petugas Propam Polresta Jambi.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengatakan pihaknya berharap ada reformasi kultural di lingkup Polri.

"Kami mendorong reformasi kultural Polri untuk terus digelorakan, sehingga anggota akan terus mencoba untuk memperbaiki diri dan meningkatkan profesionalitas mereka," kata Poengky kepada JPNN.com, Kamis (30/6) malam.

Reformasi kultural yang dimaksud Poengky ialah polisi bersikap humanis dan tidak arogan saat menjalankan tugas.

"Misalnya humanis, tidak arogan, tidak korupsi, dan tidak bergaya hidup mewah," kata Poengky. (cr3/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler