jpnn.com, JAKARTA - Hari ini (5/10) Tentara Nasional Indonesia berulang tahun.
TNI terus membangun kekuatan baik sumber daya manusia (SDM), maupun sistem persenjataan.
BACA JUGA: Danjen Kopassus: TNI Harus Tetap Menjadi yang Terbaik dan Makin Dicintai Rakyat
Namun, tentu ada pula beberapa alat utama sistem senjata (alutsista) yang sudah berusia lanjut pada tiga matra TNI (AD, AL, dan AU).
Keberadaan alutsista yang sudah berusia tua itu tentu harus menjadi renungan.
BACA JUGA: HUT Ke-76 TNI, Pak Mahfud MD Menyampaikan Pesan dan HarapanÂ
Meski alutsista uzur, bukan berarti tidak mumpuni lagi.
Dari beragam alutsista berusia tua milik TNI yang ada, tim Indomiliter merangkum sepuluh yang berusia di atas 50 tahun.
BACA JUGA: Ratusan Alutsista TNI Kepung Istana Negara, Orang Dekat Jokowi Minta Maaf
1. PT-76 dan BTR-50
Duo kendaraan tempur (ranpur) lapis baja amfibi Korps Marinir ini didatangkan dari Uni Soviet saat Indonesia menyongsong Operasi Trikora pada 1962.
2. KAPA K-61
Seperti juga PT-76 dan BTR-50, K-61 adalah kendaraan taktis (rantis) amfibi pengangkut artileri yang berasal dari satu angkatan kedatangan, artinya berasal dari era Uni Soviet.
Ranpur ini didatangkan saat masa Operasi Trikora untuk merebut Irian Barat.
Karena sejatinya merupakan ranpur tua, K-61 pun sudah banyak yang ‘nongkrong’ di museum.
Salah satunya bisa dilihat di Museum TNI Satriamandala.
3. AMX-13
TNI AD diketahui mengoperasikan beragam varian ranpur dari basis tank AMX-13, tahun kedatangannya pun tidak sama.
Namun, generasi awal AMX-13 (varian meriam 75 mm) sudah didatangkan untuk persiapan Operasi Trikora pada 1962.
4. Ferret, Saladin dan Saracen
Penandatanganan pembelian ketiga ranpur buatan Inggris ini dilakukan oleh Menteri Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani pada 1959.
Armada ranpur produksi Alvis ini tiba di Indonesia sebelum peristiwa G30S 1965.
5. Howitzer M2A2 105 mm
Dilihat dari tahun kedatangannya, umur M2A2 tidak terlalu tua karena meriam ini dibeli dalam kondisi bekas pakai dari Amerika Serikat pada 1982/1983. Namun, usia asli meriam ini ditaksir sudah cukup tua, lantaran sebagian berasal dari eks perang Vietnam.
6. Howitzer M-30 122 mm
Meriam ini sangat uzur. Diproduksi awal 1939.
Masuk ke etalase Korps Marinir (d/h KKO AL) pada 1961.
Kedatangan meriam ini digadang sebagai perkuatan dalam masa operasi Trikora dan Dwikora.
7. C-130B Hercules
Sebagian C-130B Hercules yang diterima TNI AU pada 1960 masih terus dioperasikan.
Seperti pada C-130B Hercues nomor registrasi A-1303 dari Skadron Udara 32, yang belum lama ini telah merampungkan program upgrade dan retrofit tingkat berat.
8. Frigat Van Speijk Class
Meski keenam frigat Van Speijk Class diterima TNI pada pertengahan dekade 80-an, sejatinya usia operasioal frigat eks AL Kerajaan Belanda ini sudah sangat tua.
Yang tertua adalah KRI Slamet Riyadi (eks HNLMS Van Speijk), diluncurkan pada 5 Maret 1965 dan dioperasikan AL Belanda 14 Februari 1967.
Saat ini, KRI Slamet Riyadi telah resmi dipensiunkan TNI AL.
Van Speijk kedua yang tertua adalah KRI Yos Sudarso 353 (eks HNLMS Van Galen). Van Speijk ini diluncurkan pada 10 Juni 1965 dan dioperasikan AL Belanda pada 1 Maret 1967.
Kini, ada lima unit Van Speijk Class yang masih dioperasikan TNI AL.
9. KRI Teluk Amboina 503
Merupakan jenis Landing Ship Tank (LST) yang dibangun berdasarkan rancangan LST 542 Class, yang tak lain adalah light LST yang kampiun digunakan Amerika Serikat dalam masa Perang Dunia II.
LST ini diluncurkan dari galangan Sasebo Heavy Industries pada 17 Maret 1961, dan resmi masuk jajaran armada TNI AL pada Juni 1961.
10. KRI Multatuli 561
Kapal markas ini dibuat oleh galangan Ishikawajima Harima, Tokyo – Jepang pada1961. Dari rancangan awal diketahui KRI Multatuli adalah jenis kapal tender kapal selam, kemudian dikonversi menjadi kapal markas (kapal komando). (indomiliter/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy