HUT ke-76 TNI, Ini 5 Fakta Menarik Seputar TNI, Nomor 2 Mungkin Anda Baru Tahu

Selasa, 05 Oktober 2021 – 11:07 WIB
TNI Terus Waspada. Pasukan Kopassus. Ilustrasi Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tepat hari ini Selasa, 5 Oktober 2021, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berulang tahun yang ke-76.

Organisasi kesatuan tentara Indonesia lahir pada 5 Oktober 1945 yang saat itu bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).

BACA JUGA: HUT ke-76 TNI, Puan Ingatkan Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Prajurit

Berdasarkan informasi dari laman resmi Pusat Sejarah TNI (Pusjarah TNI), TNI lahir dan dibentuk dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang pada 1945 masih berambisi kembali menjajah Indonesia.

Adapun nama "TNI" sebenarnya baru diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 3 Juni 1947.

BACA JUGA: Peringati HUT ke-76 TNI, Kodam Cenderawasih Ziarah di TMP Kusuma Trikora

Berikut deretan fakta menarik seputar TNI:

1. Perubahan Nama

BACA JUGA: Bravo TNI! Militer RI Terkuat di Asia Tenggara Meski Anggarannya Kalah dari Singapura

TNI dalam sejarahnya mengalami perubahan nama beberapa kali. TNI pada awal kelahirannya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Selanjutnya, nama organisasi tersebut kembali berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Guna memperbaiki susunan sesuai dasar militer internasional, nama TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Akhirnya, pada 3 Juni 1947, Presiden Soekarno resmi mengubah nama TRI menjadi TNI seperti yang kita ketahui saat ini.

2. Panglima Pertama

Tercatat dalam sejarah bahwa panglima pertama TNI yang pada Oktober 1945 masih bernama TKR itu bernama Soedirman atau yang dikenal Jenderal Soedirman.

Namun, ternyata pada awal pembentukan TKR, Presiden Soekarno sebenarnya menunjuk Soeprijadi, mantan pemimpin tentara Pembela Tanah Air (Peta) menjadi pimpinan tertinggi TKR.

Seiring berjalannya waktu, Soeprijadi ternyata tidak pernah muncul menduduki jabatannya. Oleh karena itu, pada 12 November 1945, TKR menggelar konferensi untuk memilih pimpinan baru.

Hasil konferensi, Soedirman yang saat itu masih berpangkat kolonel terpilih menjadi Panglima Besar TKR.

3. Pembentukan ABRI

Pada 1962, angkatan perang TNI dan kepolisian negara digabungkan menjadi sebuah organisasi bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Presiden Soekarno mengangkat Jenderal AH Nasution sebagai Kepala Staf ABRI atau pimpinan pertama ABRI.

Pada 1966, sebutan jabatan Kepala Staf ABRI diganti dengan Panglima ABRI.

Selanjutnya, saat era orde baru jatuh tepatnya pada April 1999, Polri dan TNI kembali dipisah sehingga istilah Panglima ABRI diganti dengan Panglima TNI.

4. TNI Masuk Peringkat 20 Besar

TNI kini menempati peringkat ke-16 daftar angkatan bersenjata paling kuat di dunia versi GlobalFirePower (GFP) 2021.

Peringkat itu disusun berdasar skor military strength power index atau indeks kekuatan militer.

Bercokol di peringkat pertama daftar berisi 140 negara itu ialah Amerika Serikat (AS). Adapun Bhutan berada di posisi juru kunci. 

Posisi Indonesia tidak mengalami penurunan atau kenaikan alias stabil di peringkat ke-16 selama sejak 2019. 

5. Kopassus di Mata Dunia

Berdasarkan informasi dari laman genpi.co, sejak 2004, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat selalu berada di posisi 10 besar sebagai tentara elite paling berbahaya di dunia. 

Pada Juni 2019, Kopassus menempati peringkat kedua sebagai pasukan elite paling berbahaya di dunia. Informasi itu berdasarkan versi polling Global Fire Power dan Top Tens.

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Friederich
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler