jpnn.com, SEMARANG - Hyundai Kona Electric yang diluncurkan pada GIIAS 2024 lalu mendapatkan respons yang baik dari masyarakat.
Mobil yang masuk di kelas sport utility vehicle (SUV) compact itu dibekali fitur canggih dan menggunakan baterai yang diproduksi di Indonesia.
BACA JUGA: Tekan Biaya Pengembangan Mobil Listrik, Hyundai dan GM Bergandengan Tangan
Namun, untuk merasakan ketangguhan mobil itu, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengajak awak media nasional untuk merasakan langsung mobil full listrik yang diproduksi secara lokal.
Selain itu, baterai tersebut juga diproduksi secara lokal di pabrik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berlokasi di Karawang New Industry City, Jawa Barat.
BACA JUGA: Hyundai Santa Fe 2024 Siap Sapa Penggemarnya di Indonesia, Ini Bocorannya
PT HLI Green Power merupakan hasil kolaborasi antara Hyundai Motor dan LG Energy Solutions.
JPNN.com pun mendapatkan kesempatan untuk menguji mobil pesaing Chery Omoda E5 itu.
BACA JUGA: Hyundai Ioniq 6 N Diklaim Lebih Bertenaga, Sedang Diuji Coba
Dalam pengujian ini, kami ditantang HMID untuk menggeber generasi baru Kona itu hanya sekali pengisian daya atau cas menuju Semarang, Jawa Tengah.
Hal itu mereka lakukan untuk membuktikan katahanan daya baterai yang tersemat pada Kona Elektric.
Perjalanan dimulai tepat pada pukul 09.00 WIB dari Bekasi, Jawa Barat. Kami menguji Kona Electrik dengan kondisi baterai penuh 100 persen.
Diketahui, varian yang kami coba merupakan Kona Electric Long Range. Mobil itu merupakan varian tertinggi.
Selain itu, mobil tersebut dilengkapi dengan baterai baterai Lithium-Ion 66 kWh yang dapat menempuh jarak hingga 549 kilometer (NEDC) dengan satu kali pengisian penuh.
Artinya, jika menuju Semarang dengan jarak lebih dari 400 km maka seharusnya baterai di mobil itu masih tersisa saat sampai tujuan.
Selama di perjalanan, Hyundai Kona Electric telah melakukan penyetelan agar konsumsi daya listriknya bisa lebih hemat.
Semisal menggunakan mode berkendara mode, kemudian fitur regenerative braking juga disetel maksimal agar bisa mengirit daya yang telah keluar.
Sepanjang perjalanan, mobil yang kami bawa juga dibatasi kecepatannya tidak melebihi 100 km/jam.
Sementara untuk rute yang digunakan melalui tol transjawa dan tidak terkena macat.
Hasilnya, Hyundai Kona Electric bisa mengonsumsi listrik 7,4 kilometer per 1 kWh dan masih tersisah baterai 12 persen saat sampai Kota Semarang. Bagaimana menurut kamu irit gak?. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hyundai Veloster N, Kona N, Elantra N, dan Genesia G70 Kena Recall
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian