Hyundai Recall Kona Electric Bermasalah di Baterai

Minggu, 11 Oktober 2020 – 03:50 WIB
Hyundai Kona Electric. Foto: Hyundai/JPNN

jpnn.com - Hyundai Motor Co menggelar kampanye penarikan kembali (recall) pada Kona Electric yang diduga terjadi kesalahan produksi pada baterai.

Kesalahan itu dikhawatirkan memicu potensi risiko kebakaran di kendaraan, demikian lapor Reuters.

BACA JUGA: Hyundai Recall 25 Ribu Lebih Mobil Listrik Kona, Ini Penyebabnya

Hal itu disampaikan Kementerian Transportasi Korea Selatan, terkait adanya kemungkinan korsleting yang disebabkan kesalahan produksi sel baterai bertegangan tinggi.

Mulai 16 Oktober, penarikan kembali yang mencakup pembaruan perangkat lunak dan penggantian baterai setelah inspeksi, melibatkan 25.564 unit Kona Electric yang dibangun antara September 2017 dan Maret 2020.

BACA JUGA: Penjelasan Hyundai Engineering Terkait Tender Dual Feed TPPI

"Penarikan kembali adalah tanggapan proaktif terhadap produksi yang dicurigai rusak dari baterai bertegangan tinggi yang digunakan dalam kendaraan, yang mungkin telah berkontribusi pada kebakaran yang dilaporkan," kata Hyundai.

Perusahaan menambahkan, pihaknya akan mengerahkan semua tindakan yang diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab api dan tangani kebutuhan pelanggan.

BACA JUGA: Suzuki Karimun Wagon R 50th Anniversary Dirilis, Hanya 50 Unit, Sebegini Harganya

Sekitar 13 insiden kebakaran yang melibatkan Kona Electric, termasuk masing-masing di Kanada dan Austria, telah didokumentasikan menurut anggota parlemen Jang Kyung-tae.

Kona Electric sendiri menggunakan baterai yang dibuat oleh LG Chem Ltd.

LG Chem mengatakan penyebab pasti dari kebakaran tersebut belum ditentukan.

Pasalnya, sejauh percobaan pemeragaan yang dilakukan bersama dengan Hyundai tidak menyebabkan kebakaran, sehingga kebakaran tidak dapat dikaitkan dengan sel baterai yang rusak.

LG Chem mengatakan, pihaknya akan secara aktif berpartisipasi dalam penyelidikan masa depan dengan Hyundai untuk menemukan penyebabnya.

Di sisi lain, saham Hyundai turun 1,4 persen, mencerminkan kekhawatiran investor penarikan kembali dan penggantian baterai bisa mahal, karena baterai menyumbang sekitar 30 persen dari harga EV, kata analis.

Sebaliknya, saham LG Chem naik 1,8 persen.

Kona Electric adalah SUV subkompak jarak jauh pertama dari produsen mobil Korea Selatan itu.

Pada Juli, pemimpin Hyundai Motor Group Euisun Chung mengatakan Hyundai Motor dan perusahaan aliansinya Kia Motors bertujuan untuk menjual 1 juta kendaraan listrik bertenaga baterai pada tahun 2025, menargetkan lebih dari 10 persen pangsa pasar global untuk kendaraan listrik. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler