JAKARTA - Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) baru saja mengundurkan diri sebagai anggota DPR. Namun, pada pemilu anggota legislatif mendatang, Sekjen Partai Demokrat (PD) itu maju sebagai caleg. Partai sengaja memasang Ibas hanya untuk meraup suara, bukan untuk menjadikan lagi sebagai anggota dewan.
"Maju caleg untuk menyerap suara," ujar anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok saat dihubungi tadi malam (20/2).
Menurut dia, jika nanti terpilih, putra bungsu Presiden SBY tersebut akan langsung mundur. Perolehan suara Ibas nanti diberikan kepada caleg urutan selanjutnya. "Dia (Ibas) potensial menarik suara. Dia pada (Pemilu) 2009 suaranya tertinggi se-Indonesia," imbuhnya.
Ibas rencananya maju di dapil Jatim VII seperti saat Pemilu 2009. Yaitu, terdiri atas Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Ngawi.
Politikus yang baru saja mundur dari DPR itu akan bersanding, antara lain dengan Bendahara Umum DPP PD Sartono. "Saya belum tahu kalau Mas Ibas, tapi kalau Pak Sartono sudah hampir pasti, beliau itu putra daerah asli Pacitan," ungkap Wasekjen DPP PD Ramadhan Pohan.
Wakil ketua komisi I yang terpilih sebagai anggota dewan di dapil yang sama dengan Ibas saat 2009 itu pada pemilu mendatang pindah dapil. Ramadhan akan maju dari dapil Sumut.
"Saya ini lahir sampai SMA di Sumut, tapi saya merasa belum pernah mengabdi di daerah kelahiran. Di Jatim sudah relatif bagus lah," katanya.
Hama halnya dengan Ramadhan, Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP PD Gede Pasek Suardika mengaku belum mengetahui kepastian Ibas akan maju lagi sebagai caleg atau tidak. "Tapi, kalau saya sih berharap beliau bersedia maju lagi, karena Mas Ibas telah terbukti menjadi salah satu magnet Demokrat," kata Gede Pasek.
PAW Ibas sebagai anggota dewan kini sedang diproses. Suami Siti Rubi Aliya Rajasa itu mundur sebagai wakil rakyat karena alasan ingin fokus menjalankan tugas sebagai Sekjen. (dyn/c10/agm)
"Maju caleg untuk menyerap suara," ujar anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok saat dihubungi tadi malam (20/2).
Menurut dia, jika nanti terpilih, putra bungsu Presiden SBY tersebut akan langsung mundur. Perolehan suara Ibas nanti diberikan kepada caleg urutan selanjutnya. "Dia (Ibas) potensial menarik suara. Dia pada (Pemilu) 2009 suaranya tertinggi se-Indonesia," imbuhnya.
Ibas rencananya maju di dapil Jatim VII seperti saat Pemilu 2009. Yaitu, terdiri atas Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Ngawi.
Politikus yang baru saja mundur dari DPR itu akan bersanding, antara lain dengan Bendahara Umum DPP PD Sartono. "Saya belum tahu kalau Mas Ibas, tapi kalau Pak Sartono sudah hampir pasti, beliau itu putra daerah asli Pacitan," ungkap Wasekjen DPP PD Ramadhan Pohan.
Wakil ketua komisi I yang terpilih sebagai anggota dewan di dapil yang sama dengan Ibas saat 2009 itu pada pemilu mendatang pindah dapil. Ramadhan akan maju dari dapil Sumut.
"Saya ini lahir sampai SMA di Sumut, tapi saya merasa belum pernah mengabdi di daerah kelahiran. Di Jatim sudah relatif bagus lah," katanya.
Hama halnya dengan Ramadhan, Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP PD Gede Pasek Suardika mengaku belum mengetahui kepastian Ibas akan maju lagi sebagai caleg atau tidak. "Tapi, kalau saya sih berharap beliau bersedia maju lagi, karena Mas Ibas telah terbukti menjadi salah satu magnet Demokrat," kata Gede Pasek.
PAW Ibas sebagai anggota dewan kini sedang diproses. Suami Siti Rubi Aliya Rajasa itu mundur sebagai wakil rakyat karena alasan ingin fokus menjalankan tugas sebagai Sekjen. (dyn/c10/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Ramli: Capres Andalkan Popularitas Melemahkan Demokrasi
Redaktur : Tim Redaksi