Ibu Bawa Jenazah Bayi ke RS pakai Tas Selempang

Sabtu, 31 Oktober 2015 – 00:46 WIB

jpnn.com - DENPASAR –  Ulah seorang  perempuan bernama Tutut Dwi Jayanti membuat terkejut para petugas medis di Ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah. Pasalnya, Tutut membawa anaknya di dalam sebuah tas selempang warna hitam yang berisi jenazah bayi yang baru lahir.

Ibu yang diketahui bernama Tutut Dwi Jayanti itu tiba di RS Sanglah menggunakan taxi, Jumat (30/10) kemarin sekitar pukul 10.30 Wita. Tutut diantar kerabatnya ke RSUP Sanglah karena melihat kondisi Tutut penuh darah dan dengan wajah kusut.

BACA JUGA: Awas! Ini Penipuan Modus Baru

Di dalam taxi, terlihat Tutut memegang erat tas selempang berwarna hitam. Sesampainya di RSUP Sanglah, Tutut turun dari mobil taxi, dan sempat meminta kerabatnya memegangi tas hitam tersebut. Tak berapa lama, petugas RSUP Sanglah mengantar Tutut ke ruang periksa. Lantas, dokter bertanya. “Ibu habis melahirkan? Sekarang ke mana bayi ibu,” tanya dokter kepada Tutut.

Tutut kemudian mengungkapkan kepada si dokter bahwa anaknya tersebut sudah diberikan kepada temannya. Namun, ceritanya berbeda ketika dokter meminta tas yang dirangkulnya tersebut. Saat dibuka, dokter terkejut bukan main.

BACA JUGA: SAH! Tetapkan WZ sebagai Tersangka Pembunuh Nia, Ini Kata Kapolda Kepri

Pasalnya, ada bayi yang baru lahir dalam keadaan sudah meninggal dunia. Seketika itu, kerabat Tutut yang mengantar kemudian berteriak histeris. “Astagfirullah… astagfirullah…,” teriak mereka histeris.

Selanjutnya, pihak RS Sanglah menghubungi kepolisian untuk menindaklanjuti kejadian ini. Tutut kemudian di rawat di ruangan VK RS Sanglah (Ruang kebidanan). Pihak kepolisian meminta perawat untuk menjaga secara intensif Tutut agar tak satu pun ada orang yang menemuinya.

BACA JUGA: Sedang Asyik di Kamar Wisma, Tiba-tiba...

Sementara itu, jenazah bayi tersebut dibawa ke ruangan Forensik RS Sanglah. Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit menerangkan bagian forensik menerima bayi tersebut pada pukul 12,15 dan pemeriksaan luar dilakukan pada pukul 12.20.

Berdasar penjelasan dr Alit, bayi laki-laki tersebut memiliki panjang badan 49 cm dan waktu kematiannya kurang dari 8 jam. “Bayi tersebut lahir dalam keadaan cukup umur kandungan dan lahir sudah dirawat dengan  pemotongan tali pusar,” terangnya.

Hasil pemeriksaan luar juga ditemukan ada luka pada bagian wajah korban. “Kami temukan luka memar di bibir dan pipi yang sesuai dengan luka pada peristiwa pembekapan,” pungkasnya.

Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan menyatakan pihaknya sudah menginterogasi sang ibu yang diduga tega menghabisi nyawa anaknya itu.

“Bayi itu ditaruh dalam tas warna hitam. Sudah dalam kondisi meninggal. Pengakuannya, sang anak dibekap hingga tidak bergerak setelah lahir di Jalan Oberoi, Kuta sekitar pukul 05.00,” ucapnya.

Ditanyai mengenai latar belakang Tutut Dwi Jayanti dan siapa ayah kandung sang bayi, Nainggolan belum bisa memberikan keterangan. “Untuk saat ini ibunya masih dirawat di rumah sakit dan bayinya di ruang jenazah,” pungkasnya. (ara/ken/rdr/mus)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Barang Bukti Ini yang Bikin Terduga Pembunuh Nia Sulit Mengelak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler