KEFAMENANU,-Kasus perdagangan orang (Trafficking) dengan negara tujuan Malaysia kembali terjadi di Kabupaten TTU. Senin (4/3), pasangan suami isteri, Maximus Ikun dan Yofita Kase, warga RT 08, kampung Buta, Kelurahan Ainiut, Kecamatan Insana terpaksa mengadu ke Polres TTU karena anak mereka, Anita Ikun telah menghilang dari rumah sejak 18 Februari lalu.
Anita pergi meninggalkan seorang suami, Bernadus Fernandes yang kini sementara bekerja di Kupang dan dua orang anak yakni Rasty Fernandes 2, dan Risky Fernandes 8 bulan. Diduga, Anita Ikun telah dikirim untuk menjadi TKW ke negeri Jiran. Hal ini dipertegas dengan adanya informasi dari salah warga Kecamatan Insana, Filiana Taus yang diduga merekrut Anita ikun bahwa kini anak mereka Anita Ikun sementara menderita sakit di Batam.
Kepada Timor Express (Grup JPNN), Senin (4/3) di ruang SPK Polres TTU, Maximus Ikun mengatakan pihaknya terpaksa mengadukan kasus perdagangan orang itu ke Polres TTU karena anak mereka telah menghilang kurang lebih setengah bulan.
"Anak saya Anita Ikun, sebelumnya sempat diajak salah seorang warga, Elisabet Anton untuk menjadi TKW. Namun saat itu, anak saya menolak,"kata Maximus.
Namun pada 18 Februari lalu, Anita pamit untuk pergi ke Betun dengan tujuan berziarah ke makam oma dan opanya sekaligus mengikuti ujian Paket C. Lantaran sebelumnya sudah ada ajakan yang ditawarkan Elisabet Anton, maka orang tua Anita Ikun lalu mencurigai kalau anak mereka itu direkrut Elisabet Anton dan Filiana Taus untuk menjadi TKW. Pasca kehilangan Anita Maximus bersama isterinya mencari ke Bernadus Fernandes termasuk ke dugaan pelaku perekrutan itu.
Diakui Maximus, pihaknya sempat mengadukan kehilangan anak mereka ke Elisabet Anton dan Filiana Taus namun kedunya berkelit dan mempertegas bahwa pihaknya akan bertanggungjawab jika masalah tersebut dilaporken ke kepolisian. Ada sedikit kejanggalan yakni saat Anita Ikun ditanyakan ke dua orang yang diduga merekrut Anita Ikun ke Malaysia mengaku tidak tahu tetapi tahu kalau Anita Ikun sementara sakit di Batam.
Bukan hanya itu saja kasus tersebut sempat dilaporkan juga ke Ketua RT O8, Kelurahan Ainiut, Aderias Soko untuk ditindaklanjuti tetapi kedua warga yang diduga merekrut Anita Ikun justru tak mau bertemu ketua RT. Ketika mengadu, kedua suami isteri itu berderai air mata. Kapolres TTU melalui Kasubag Humas, Iptu Sefnat S.Y Tefa mengaku setelah menerima laporan itu, pihaknya segera memanggil para pelaku yang dilaporkan guna dimintai keterangan. (mg-10/boy)
Anita pergi meninggalkan seorang suami, Bernadus Fernandes yang kini sementara bekerja di Kupang dan dua orang anak yakni Rasty Fernandes 2, dan Risky Fernandes 8 bulan. Diduga, Anita Ikun telah dikirim untuk menjadi TKW ke negeri Jiran. Hal ini dipertegas dengan adanya informasi dari salah warga Kecamatan Insana, Filiana Taus yang diduga merekrut Anita ikun bahwa kini anak mereka Anita Ikun sementara menderita sakit di Batam.
Kepada Timor Express (Grup JPNN), Senin (4/3) di ruang SPK Polres TTU, Maximus Ikun mengatakan pihaknya terpaksa mengadukan kasus perdagangan orang itu ke Polres TTU karena anak mereka telah menghilang kurang lebih setengah bulan.
"Anak saya Anita Ikun, sebelumnya sempat diajak salah seorang warga, Elisabet Anton untuk menjadi TKW. Namun saat itu, anak saya menolak,"kata Maximus.
Namun pada 18 Februari lalu, Anita pamit untuk pergi ke Betun dengan tujuan berziarah ke makam oma dan opanya sekaligus mengikuti ujian Paket C. Lantaran sebelumnya sudah ada ajakan yang ditawarkan Elisabet Anton, maka orang tua Anita Ikun lalu mencurigai kalau anak mereka itu direkrut Elisabet Anton dan Filiana Taus untuk menjadi TKW. Pasca kehilangan Anita Maximus bersama isterinya mencari ke Bernadus Fernandes termasuk ke dugaan pelaku perekrutan itu.
Diakui Maximus, pihaknya sempat mengadukan kehilangan anak mereka ke Elisabet Anton dan Filiana Taus namun kedunya berkelit dan mempertegas bahwa pihaknya akan bertanggungjawab jika masalah tersebut dilaporken ke kepolisian. Ada sedikit kejanggalan yakni saat Anita Ikun ditanyakan ke dua orang yang diduga merekrut Anita Ikun ke Malaysia mengaku tidak tahu tetapi tahu kalau Anita Ikun sementara sakit di Batam.
Bukan hanya itu saja kasus tersebut sempat dilaporkan juga ke Ketua RT O8, Kelurahan Ainiut, Aderias Soko untuk ditindaklanjuti tetapi kedua warga yang diduga merekrut Anita Ikun justru tak mau bertemu ketua RT. Ketika mengadu, kedua suami isteri itu berderai air mata. Kapolres TTU melalui Kasubag Humas, Iptu Sefnat S.Y Tefa mengaku setelah menerima laporan itu, pihaknya segera memanggil para pelaku yang dilaporkan guna dimintai keterangan. (mg-10/boy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PAN Sebut Tambang di Sumbar Dikuasai Mafia
Redaktur : Tim Redaksi