TASIKMALAYA - Partai Golongan Karya (Golkar) ingin mempersiapkan secara dini pertarungan antarcapres pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Partai berlogo beringin itu memastikan akan membahas mekanisme penentuan cawapres pada tahun ini, tepatnya saat rapat pimpinan nasional (rapimnas) awal Juli 2012.
"Salah satu agenda pembahasan bukan soal nama, tapi soal mekanisme dan penentuannya (cawapres). Golkar belum memutuskan cawapres. Kami akan lihat dulu mekanismenya," kata Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) saat"berdialog dengan sekitar seribu pengurus kecamatan (PK) Partai Golkar di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (28/5).
Ical didampingi Ketua Pemenangan Pemilu (PP) Jawa1 Ade Komarudin, Ketua Bidang Organisasi dan Daerah Mahyudin, anggota Komisi X DPR Fraksi Golkar Ferdiansyah, dan Ketua DPD Golkar Jawa Barat Irianto Syafiudin.
Menurut Ical, soal siapa dan berasal dari suku mana nanti yang akan dipilih, nanti akan diusahakan cerminan dari Bhinneka Tunggal Ika. "Mungkin kami cari suku yang terbesar, entah Jawa, Sunda, atau yang lain. Yang penting punya kapabilitas," ujarnya.
Ical menambahkan, bicara soal pemimpin, sekarang sudah bukan saatnya lagi terkotak-kotak dari suku mana mereka berasal. Sebab, Indonesia ini milik semua suku bangsa yang ada. "Kalau masih ada yang fanatik soal suku-suku begitu, kita mundur kayak sebelum 1908, saat belum bersatu," tuturnya.
Selain itu, untuk maju sebagai capres, Ical mengaku sudah menawarkan pengalaman organisasi dan berhasil sukses hingga menjabat"Menko Kesra. Sementara soal konsep, dia juga menawarkan konsep yang sederhana, namun sangat cocok sebagai solusi kemajuan bangsa. "Intinya, akan membuat Indonesia yang mandiri dan sejahtera. Blueprint-nya segera dibuat untuk mewujudkan negara kesejahteraan," tandas Ical.
Sebelumnya Golkar juga telah menetapkan jadwal deklarasi pencapresan Ical pada 1 Juli. Menurut Sekjen Golkar Idrus Marham, sebelum deklarasi, akan dilaksanakan penetapan capres dalam forum rapimnas 29 Juni-1 Juli 2012. Acara pada 1 Juli merupakan puncak dengan adanya deklarasi Ical sebagai capres.
"Tidak ada pertimbangan apa pun di balik tanggal itu. Ya cuma karena kami memutuskan waktunya"seperti itu," ujarnya.
Idrus juga membenarkan, selain menetapkan capres, rapimnas membahas mekanisme penetapan cawapres. Dia mengatakan, sosok yang akan menjadi kandidat pendamping Ical belum dibahas hingga saat ini.
Namun, sejumlah nama yang sudah muncul akan dipertimbangkan. "Semua nanti akan kita lihat dan tentunya harus melewati mekanisme yang ada. Tapi, ini kan negara demokrasi, jadi bebas saja," tandasnya.
Idrus menyebut nama-nama seperti tokoh Golkar Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, KSAD Pramono Edhie Wibowo, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D., Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo sebagai nama-nama yang muncul. "Tentu akan kami tampung sebagai aspirasi yang ada dan berkembang di masyarakat," ucapnya.
Deklarasi Ical sebagai capres sempat menuai penentangan dari internal Golkar. Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) DPP Partai Golkar Akbar Tandjung adalah salah satu pihak yang mempertanyakan mekanisme itu. Wantim akhirnya tidak mampu mengubah pandangan DPP dan menyatakan setuju penetapan Ical sebagai capres berdasar hasil keputusan Rapimnas II Golkar 2011.
Penentangan juga muncul dari Ketua DPD II Banda Aceh Muntasir Hamid. Muntasir yang mengklaim mendapatkan dukungan dari sejumlah DPD II mendesak rapimnas memberikan hak suara kepada DPD II. Namun, permintaan itu ditolak. DPP menyatakan bahwa sesuai dengan AD/ART partai, yang memiliki hak suara di rapimnas adalah DPD I atau provinsi. (ysa/bay/jpnn/c9/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPT Ditetapkan, KPU DKI Ogah Ladeni Protes
Redaktur : Tim Redaksi