Juru Bicara Indonsia Crisis Center, Hendrik Sirait menilai gaya melempar tudingan SBY seperti ini bertujuan menciptakan ketakutan pada masyarakat
BACA JUGA: Besok, Bibit-Chandra Kembali ke KPK
Dengan kata lain, SBY tengah membusukan gerakan antikorupsi dari masyarakat"Pernyataan presiden itu konyol
BACA JUGA: Puluhan Ribu Masa akan Duduki Monas
Seorang pemimpin yang selama ini mengklaim memiliki komitmen memberantas korupsi tak pantas berkata demikian," ucap Hendrik Sirait saat mendatangi KPK, Senin (7/12)Menurut dia, ICC merupakan gabungan aktivis 98 yang terpaksa turun lagi karena melihat perkembangan pemerintahan SBY yang mulai menggunakan cara-cara Orde Baru
BACA JUGA: Pansus Hanya Ungkap Fakta
"Seolah kami dengar lagu Orde Baru, tapi dengan aransemen yang baru," ucap Hendrik, mengibaratkan langkah SBY yang reaktif terhadap aksi Rabu lusa itu.Sebaliknya, tudingan SBY itulah yang bermuatan politik sebab dia takut kepentingan status quo-nya digugatICC juga menilai terpilihnya Idrus Marham sebagai Ketua Panitia Angket Kasus Century merupakan bukti bahwa DPR sampai kini masih menjadi tempat transaksi politik, dan jelas mengecewakan rakyat yang berharap inisiator hak angketlah yang terpilihDaripada mengeluarkan pernyataan kontraproduktif, lanjut Hendrik, SBY lebih baik memberikan kemudahan pada KPK untuk memeriksa pejabat-pejabat yang diduga terlibat.
Kalaupun mau intervensi, lanjut dia, SBY harus berani menonaktifkan pejabat yang terlibat tersebutTermasuk pula menerbitkan Perppu yang mempermudah pemberantasan korupsi, misalnya kepada Pusat Pelaporan Analisi Transaksi Keuangan (PPATK) yang berwenang menelusuri aliran dana Century.(pra/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waluyo Siap Kembalikan Gaji ke KPK
Redaktur : Tim Redaksi