jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar acara "Demokrasi Tanpa Korupsi" di Museum Nasional, Jakarta, Minggu (14/12), sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Antikorupsi yang diperingati setiap 9 Desember. Dalam acara itu, ICW juga menggelar karikatur bergambar wajah pelaku korupsi.
Para pelaku korupsi yang dibuatkan karikaturnya adalah mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, mantan Puteri Indonesia Angelina Sondakh, mantan Ketua Mahmakah Konstitusi Akil Mochtar, serta mantan pegawai Dirjen Pajak Gayus Halomoan Tambunan. Di dekat karikatur dilengkapi penjelasan atau caption tentang kasus korupsi dan vonisnya.
BACA JUGA: Diragukan jadi Pansel Hakim MK, Ini Kata Todung Mulya
Karikatur para pelaku korupsi itupun banyak dilirik oleh para pelajar yang ikut dalam acara itu. Tidak hanya melihat, para pelajar yang rata-rata duduk di bangku sekolah dasar ini juga menyempatkan foto di depan karikatur itu.
Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW, Emerson Yuntho menyatakan, karikatur para pelaku korupsi itu dipasang sebagai bentuk pembelajaran bagi para generasi muda. "Ini contoh buruk dalam korupsi. Apapun latar belakangnya bisa ditangkap. Kalau anak kecil lihat foto ini mereka menyebutnya koruptor, publik akan ingat betul mereka pelaku korupsi," ucap Emerson.
BACA JUGA: ââ¬Å½Pansel Hakim MK Akan Gandeng KPK dan PPATK
Sementara Koordinator Divisi Politik ICW, Abdullah Dahlan mengatakan, pameran itu bertujuan agar masyarakat bisa mengenali pelaku korupsi dan kejahatan yang dilakukannya. "Pesan ke publik dan anak bahwa ini pelaku kejahatan korupsi. Kita perlu diingatkan lagi ada hakim konstitusi, anggota DPR, dan putri Indonesia. Merefresh publik tahu soal korupsi yang dilakukannya," tandas Abdullah.(gil/jpnn)
BACA JUGA: Indonesia Bakal Dapat Hibah dari Korsel untuk e-Government
BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW Ajak Anak-Anak Tumbuhkan Sikap Antikorupsi
Redaktur : Tim Redaksi