IDC: Belanja Teknologi pada Kuartal II 2021 Melesat, Terbesar untuk Cloud

Senin, 20 September 2021 – 22:14 WIB
Ilustrasi teknologi informasi. Foto: NTT Ltd.,

jpnn.com, JAKARTA - Pelemahan ekonomi yang terjadi karena pandemi Covid-19 membuat sebagian besar perusahaan di Asia Tenggara melakukan transformasi.

"Pada kuartal II 2020, 60 persen perusahaan di Asia-Pasifik mulai mengubah mindset mereka untuk menjadi perusahaan yang tangguh dalam menghadapi krisis," ujar Managing Director IDC ASEAN Sudev Bangah dalam Lintasarta Cloudeka Conference : ICT & Business Outlook 2022, Senin (20/9).

BACA JUGA: 15 Hp Android tak Bisa Buka Youtube hingga Gmail Mulai Pekan Depan, Buruan Dicek!

Sudev memaparkan International Data Corporation (IDC) mencatat pada kuartal IV 2020, 31 persen perusahaan di Asia Tenggara mengalihkan fokus investasi pada model bisnis baru, melakukan ekspansi pasar dan mengubah strategi pendekatan terhadap konsumen.

Perubahan-perubahan tersebut dilakukan untuk memastikan perusahaan tetap dapat beroperasi dan menjalankan bisnisnya.

BACA JUGA: BPIP: Gunakan Teknologi Komunikasi untuk Memperkuat Cinta Tanah Air

Menjelang akhir 2020 tingkat optimisme pelaku bisnis terlihat lebih tinggi, dipicu oleh peluncuran vaksin dengan harapan ekonomi akan berangsur membaik, kasus positif Covid-19 melandai dan lebih stabil di pasar.

Di sisi lain, belanja teknologi informasi (TI) secara keseluruhan terkontraksi 1,1 persen. Angka ini sedikit lebih baik dari perkiraan sebelumnya yaitu kontraksi dua sampai tiga persen.

BACA JUGA: Gandeng Kemenkominfo, UP Gelar Sharing Session Soal Transformasi Digital, Ini Hasilnya

Sebagian besar pengeluaran teknologi tersebut difokuskan untuk penggunaan cloud, analytics, automasi, aplikasi keamanan, produktivitas, dan komunikasi.

Pada kuartal I 2021, sejumlah perusahaan mengatur ulang strategi mereka agar menjadi perusahaan yang berorientasi di masa depan. 

Dia melanjutkan perubahan strategi digital menyebabkan perusahaan membutuhkan layanan cloud yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Sebanyak 54 persen perusahaan menggunakan anggaran belanja operasional lebih besar untuk pengadaan cloud.

Sebanyak 84 persen di antaranya lebih memilih penyedia layanan cloud yang bisa membantu mereka mengatur aktivitas bisnisnya; dan 44 persen perusahaan menginginkan layanan cloud yang menyediakan keamanan data lebih baik.

Kemudian ada 22 persen perusahaan ingin layanan cloud yang menyediakan akses yang sesuai aktivitas bisnisnya.  

Pada kuartal II 2021, keputusan dan langkah-langkah perusahan dibuat dalam kondisi dunia yang masih belum pasti. Dalam kondisi tersebut, anggaran belanja TI makin meningkat.

Beberapa di antaranya terkait layanan cloud, aplikasi analisis, internet of things (IoT), artificial intelligence, automation technologies, dan business services.

“Pengelolaan anggaran untuk TI merupakan hal yang kritikal, perusahaan harus membuat keputusan belanja teknologi yang selaras dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai perusahaan," terang Sudev.

Pada kesempatan sama, Marketing & Solution Director Lintasarta Ginandjar, menuturkan bahwa dunia bisnis mulai merasakan kebutuhan akan adaptasi teknologi yang makin cepat.

Pandemi Covid-19 justru menjadi katalisator yang menyebabkan permintaan akan implementasi digitalisasi di semua lini datang secara serentak.

“Cloud hadir sebagai solusi dengan membawa berbagai kemudahan dan keunggulan, terutama untuk mendukung implementasi digital,” katanya.

Kendati demikian, transformasi digital tidak dapat terjadi dalam satu malam. Perusahaan berorientasi digital membutuhkan perencanaan yang matang dan melalui peta jalan rencana transformasi digital tersebut.

"Dalam penyusunan tahapan transformasi digital pada sebuah bisnis, dibutuhkan fundamental yang kuat, seperti kesiapan, dan kematangan infrastruktur, salah satunya cloud," tutup Ginandjar. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sodrun Menggelinjang Saat Melihat Tubuh Mungil Pasiennya, Astagfirullah!


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler