IDCTA Bidik Pengembangan Perdagangan Karbon lewat Carbon Digital Conference 2023

Senin, 30 Oktober 2023 – 16:18 WIB
Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) terus mendukung pengembangan perdagangan karbon di Indonesia. Foto: dok IDCTA

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) terus mendukung pengembangan perdagangan karbon di Indonesia.

Ketua IDCTA Riza Suarga mengatakan salah satu dukungan itu direalisasikan lewat even Carbon Digital Conference 2023 pada 8-10 November 2023 di Bali.

BACA JUGA: Maksimalkan Perdagangan Karbon, IDSurvey Jalin MoU dengan BEI

Riza mengatakan Carbon Digital Conference akan menjadi forum diskusi antara pelaku perdagangan karbon dan digital dalam membahas sejumlah tantangan dan juga kendala yang dihadapi seputar ekonomi perdagangan karbon.

CDC 2023 akan mengajak para pelaku perdagangan karbon dan digital untuk menjelajahi berbagai cara mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam ekonomi karbon Indonesia, yang bernilai potensial sebesar USD 565,9 miliar.

BACA JUGA: Pertamina Tegaskan Kesiapannya Jadi Market Leader Perdagangan Karbon di Indonesia

"Platform ini membuka peluang untuk meningkatkan kesetaraan pendapatan di seluruh provinsi melalui pembentukan peran ramah lingkungan seperti konservasi, reboisasi, pertanian berkelanjutan, dan ekowisata,” kata Riza dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/10).

CDC 2023 juga akan menjadi ajang bagi perusahaan rintisan teknologi iklim untuk menunjukkan kekuatan inovatif mereka.

Ajang ini juga merupakan upaya untuk mempercepat kemajuan menuju target Nationally Determined Contribution (NDC) yaitu penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Menurut Riza, para peserta CDC 2023 bisa menemukan dunia yang penuh dengan pertumbuhan dan inovasi di ajang ini.

Selain itu, para peserta juga akan mendapatkan wawasan dari para ahli serta menjalin koneksi global dengan pelaku perdagangan karbon dan digital.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) memprediksi potensi perdagangan karbon di Indonesia mencapai Rp 350 triliun, lantaran Indonesia mampu menyerap sekitar 113,18 gigaton karbon.

Nilai tersebut diperoleh dari luasnya hutan hujan tropis yang merupakan terbesar ketiga dunia dengan luas area 125,9 juta hektare yang mampu menyerap emisi karbon sebesar 25,18 miliar ton.

Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 3,31 juta hektare yang mampu menyerap emisi karbon sekitar 950 ton karbon per hektare atau setara 33 miliar karbon untuk seluruh hutan mangrove, ditambah lahan gambut terluas di dunia dengan area 7,5 juta hektare yang mampu menyerap emisi karbon mencapai sekitar 55 miliar ton.

CDC 2023 diselenggarakan oleh IDCTA bekerja sama dengan International Emission Trading Association (IETA), PwC Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Riza menambahkan untuk hadir di forum Carbon Digital Conference bisa mendaftar di tautan https://www.carbondigitalconference.id/event/register.

"Tiket regular untuk tiga hari dijual dengan harga USD 700. Khusus mahasiswa atau dosen bisa menghadiri acara ini tanpa dipungut biaya," ucap Riza.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler