jpnn.com, JAKARTA - Tim SAR gabungan sudah menyerahkan satu kantong berisi bagian tubuh diduga penumpang Sriwijaya Air SJ-182 ke pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Potongan bagian tubuh itu akan diidentifikasi oleh Tim DVI RS Polri Kramat Jati. Namun, polisi membutuhkan data pembanding dari pihak keluarga korban.
BACA JUGA: Lokasi Kotak Hitam Sriwijaya Air Didapat, KN SAR Basudewa Bawa Peralatan Canggih
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya hingga Minggu (10/1) pagi tadi, sudah menghubungi delapan keluarga korban untuk melaporkan data antemortem (data sebelum meninggal) korban ke Posko DVI RS Polri Kramat Jati.
"Sudah kami sampaikan kepada keluarga korban untuk datang. Sampai tadi pagi, tujuh dari penumpang, satu kru. Kami sampaikan harus keluarga terdekat karena kami membutuhkan DNA," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu (10/1).
BACA JUGA: 7 Sukarelawan IDRT Menyelam ke Perairan Kepulauan Seribu Cari Puing Pesawat Sriwijaya Air SJ182
"Dan (keluarga korban) membawa rekam jejak kesehatan korban, misal (korban) pernah patah tulang, pecah gigi, atau ada tato, informasi ini yang kami butuhkan," sambung Yusri.
Yusri menambahkan, pihaknya berharap keluarga korban dapat segera datang ke Posko DVI RS Polri Kramat Jati dengan membawa data korban yang lengkap.
BACA JUGA: Siang Ini, Basarnas Kembali Menerima 3 Kantong Serpihan Pesawat Sriwijaya SJ182
"Diharapkan keluarga membawa data korban lengkap," ujar Yusri.
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1), pukul 14.40 WIB.
Pesawat diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat itu membawa penumpang 46 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, pilot-kopilot, satu petugas keselamatan penerbangan dan tiga awak kabin. (cr1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi