JAKARTA – Tim Forensik dari Indonesia dan Rusia mengebut proses identifikasi korban pesawat Sukhoi Super Jet (100) yang kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri, Brigjen Pol Musaddeq Ishaq, menerangkan, Sabtu (12/5) sore, tim patologi Forensik yang tergabung dalam tim identifikasi Rusia sudah bergabung bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.
“Tiga patologi forensik (dari Rusia) dikepalai oleh dokter Andre Korvolev,” katanya saat memberikan keterangan pers, Minggu (13/5), di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Konfrensi pers juga dihadiri Kabid Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, ahli forensic Rusia dokter Andre Kovolev, Kepala DVI Kombes Pol Anton Castilani, Kepala RS Polri Brigjen Agus Prayitno, serta pengamat cyber Roy Suryo. “Beliau bersama dokter forensic kita kerjasama dalam rangkaian proses identfikasi ini,” tegas Musadik.
Dijelaskan pada Selasa (15/5) nanti akan datang pakar terbaik Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dari Rusia, Profesor Ivanov, yang diharapkan dapat bekerjasama dengan tim DVI Indonesia untuk melakukan identifikasi. “Termasuk dalam melakukan pemeriksaan jenazah korban,” kata dia.
Dia menjelaskan, tim DVI Indonesia akan bekerjasama dengan tim dari Rusia dan lainnya dengan prinsip transparan, akuntabel, independen. Tim juga melibatkan pakar forensic dari berbagai universitas di Indonesia. “Sampai saat ini semua masih kerja keras di ruang jenazah,” tegasnya.
Dijelaskan dia, langkah ke depan adalah melakukan pemeriksaan DNA terhadap jenazah. Dia menyadari untuk mengumpulkan data post mortem ini akan memakan waktu.
“Kami mohon doa restu seluruh masyarakat Indonesia. Mudah-mudahan kami dapat menyelesaikan seluruh rangkaian proses pemeriksaan DNA ini dengan bantuan pakar-pakar dari Indonesia dan Rusia.” pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Merasa Terbantu oleh Keluarga Korban Sukhoi
Redaktur : Tim Redaksi