jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan tes usap antigen sendiri tanpa bantuan tenaga medis (nakes).
Pasalnya, hal itu akan membahayakan dan menimbulkan cidera hingga pendarahan.
BACA JUGA: Kemenaker Gandeng IDI Tekan Risiko Nakes Terinfeksi Covid-19
Ketua IDI Cabang Bandarlampung dr. Aditya M Biomed mengatakan tulang hidung merupakan tulang rawan dan memiliki banyak saraf arteri.
"Tulang hidung itu tulang rawan kalau dicolok-colok sama yang bukan ahlinya apalagi kualitas swab-nya jelek atau keras bisa bikin lecet dan efeknya akan terjadi pendarahan," kata dia seperti dikutip dari Antara, Kamis (5/8).
BACA JUGA: IDI Beberkan Syarat Agar Ibu Hamil Bisa Disuntik Vaksin Covid-19
Menurut dia, hal paling penting dari tes usap antigen ialah interpretasi hasil swab itu. Dokter Aditya menyebut dalam alat tes antigen itu juga terdapat indikasi positif dan negatif serta invalid.
"Jadi, memang menggunakan rapid tes tidak semudah yang dilihat, sebab ada waktunya, tidak bisa langsung diteteskan lalu membaca hasilnya. Memang yang melakukan harus mereka yang terlatih kalau masyarakat umum memang bukan bidangnya," kata dia.
Dia juga menjelaskan bahwa pemeriksaan rapid tes antigen merupakan penunjang guna dilanjutkan ke tes polymerase chain reaction (PCR).
Namun, hal tersebut dilakukan bagi kontak erat dan orang yang memiliki gejala Covid-19.
"Kalau semua makin sikat saja bahkan yang tidak bergejala main tes aja, jadi kesimpulannya apa? Nah itu jika mereka positif apakah di rujuk ke PCR atau yakin ini orang positif Covid-19 dengan hasil tes antigen sendiri. Jadi memang ini bukan pekerjaannya orang awam," tegas Aditya. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia