jpnn.com - MANADO - Penemuan sesosok mayat tenggelam di kolam renang Rano Wangun Manado (kolam renang Koni), Jumat (11/11), membuat geger warga Kelurahan Sario, Kecamatan Sario, Kota Manado.
Mayat tersebut teridentifikasi bernama Idil Akbar (24), warga Makasar, berdomisili di Perum Gria 3, Desa Paniki Atas, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
BACA JUGA: Janji Manis di Facebook, Eh Wiwin Ditipu Mas Anto
Sumber di lokasi kejadian menyebutkan, jasad karyawan General Comunication (GCI) Manado ini pertama kali ditemukan oleh penjaga kolam bernama Joice Mangkey (45).
"Pagi itu saya bermaksud menjemur pakaian, namun tiba-tiba melihat ada sosok manusia di dalam kolam renang," ucap Mangkey.
BACA JUGA: Ayah Mana yang Tak Kesal, Anaknya Dibunuh Sang Pacar
Karena penasaran, Joice mendekat. Ternyata benar, dalam kolam itu manusia, dan sudah meninggal.
Karena panik, Joice teriak histeris meminta tolong.
BACA JUGA: Senin, Ketua Nasdem Disidang Terkait Kasus Penganiayaan
Medengar teriakan itu, warga di sekitar lokasi kejadian, berhamburan lari ke arah lokasi penemuan, dan mengevakuasi korban dari dasar kolam.
Usai dievakuasi, sebagian warga menghubungi pihak Polsek Sario.
Mendapat informasi, Kapolsek Sario AKP Thommy Aruan, bersama beberapa personil bergerak ke lokasi kejadian.
Kemudian disusul dua personil Tim Indentifikasi Polresta Manado. Usai olah TKP, korban dibawa ke RSUP Kandou Manado.
Kapolsek menjelaskan, sekira pukul 02.00 wita, korban diamankan oleh sejumlah warga dan diserahkan ke Polsek Sario, karena mabuk dan sudah membuat keributan di Kompleks PLN.
“Karena dia (korban,red) sudah mabuk berat, dia disuruh tidur oleh anggota di tempat duduk panjang, di teras Polsek. Tapi, saat jelang pagi korban sudah tidak ada lagi di tempat dia tidur,” jelas Kapolsek.
Ditempat terpisah, Deni Iksan (18), warga Makasar, yang berdomisili di Kelurahan Sario, Jalan Kembang, tak lain rekan korban, mengatakan, malam sebelum kejadian, dia dan korban sedang mengkonsumsi minuman keras (miras) di kamar kos miliknya.
"Kami sempat pesta miras di kamar kos saya. Setelah itu, korban keluar tidak tahu ke mana," jelas Iksan.
Mendapat informasi adiknya sudah meninggal, Nurianti (30), mendatangi Polsek Sario dan menyatakan tidak percaya adiknya mati karena tenggelam. Dia curiga korban dibunuh.
"Kami keluarga melihat kondisi korban seperti dianiaya karena mengeluarkan darah dari mulut," terang kakak di Polsek Sario, kemarin.
Kepada Kapolsek, keluarga mendesak pihak Polsek Sario melakukan outopsi untuk mencari tahu penyebab kematian korban.
"Kasus ini kami serahkan ke pihak Kepolisian, dan kami memohon jika hasil outopsi korban meninggal karena dianiaya, harus ditindaklanjuti," pinta Nurianti sambil meniti air mata.
Menanggapi permintaan keluarga korban, Kapolsek membuat surat permintaan outopsi, agar bisa diketahui dengan pasti korban meninggal karena tengelam, atau dibunuh.
"Korban sudah outopsi, dan untuk sementara penyebab kematian belum bisa dipastikan, nanti tunggu hasil outopsi baru bisa dipastikan," tutup Kapolsek. (PM/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Buru Admin Facebook, Arek Bonek 1927
Redaktur : Tim Redaksi