Iduladha Sarana Berbagi Kepedulian dalam Bingkai Kebinekaan

Kamis, 31 Agustus 2017 – 20:35 WIB
Ilustrasi sapi. Foto: Eka P/Radar Banjarmasin/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Iduladha menjadi momentum bagi umat Islam untuk berbagi kepedulian antarsesama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

“Karena di Iduladha pada sepuluh hari pertama kita disunahkan untuk berbuat kebajikan, berbuat amal saleh, tolong menolong, dan disunnahkan berpuasa dari tanggal 1 sampai 9 Zulhijah,” ujar Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Satori Ismail, Kamis (31/8).

BACA JUGA: IdulAdha, PLN Pastikan Paokan Listrik Aman

 Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu menambahkan, daat Iduladha, umat muslim juga disunahkan meningkatkan kepedulian.

Yaitu, menyembelih hewan pada tanggal 10, 11 sampai 13 Zulhijah

BACA JUGA: Laksda TNI Aan Kurnia Serahkan Hewan Kurban di Markas Koarmabar

“Diharapkan dengan melalui kurban, kita bisa berbagi kepada tetangga, pada seluruh orang-orang yang khususnya sangat membutuhkan kepedulian itu. Di sinilah kepedulian rasa persatuan itu diharapkan akan meningkat,” ujarnya.

Dia berharap para penceramah saat salat Id menyampaikan hal-hal yang indah.

BACA JUGA: Libur Iduladha, 93 Ribu Kendaraan Diprediksi Melintasi GT Cikarang Utama

Yakni, tentang kebersamaan, kehidupan berbangsa dan bertanah air.

Hal itu untuk menjaga kerukunan antarumat manusia agar jangan sampai terpecah

"Kehidupan kalau tanpa kerukunan maka seluruhnya akan sengsara. Tanpa kebersamaan kehidupan ini akan sengsara. Tanpa tolong-menolong kehidupan ini juga akan menjadi saling mengeksploitasi," imbuh Kiai Satori.

Hal-hal seperti itu, imbuh Kiai Satori, perlu disampaikan dalam berbagai cara.

Dengan begitu, akan terwujud bangsa yang kuat, saling tolong menolong, bukan bangsa yang saling merusak antarumat.

Demikian juga dengan pembagian hewan kurban yang tidak hanya untuk sesama muslim.

Hewan kurban diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ada tiga pembagiannya.

Yakni, untuk yang berkurban itu sendiri, untuk keluarganya dan untuk orang-orang yang sekelilingnya, khususnya fakir miskin.

"Saya lihat selama ini sih baik-baik saja. Demikian juga kalau di daerah-daerah, baik yang minoritas ataupun yang mayoritas. Semuanya bisa berjalan dengan baik dan saling rukun. Buktinya di tempat-tempat atau masjid-masjid yang banyak menyembelih hewan kurban telah didistribusikan ke daerah yang kekurangan. Termasuk ke panti asuhan nonmuslim pun juga dikasih. Ini telah menunjukkan adanya persatuan antarumat manusia," imbuh Kiai Satori.

Dia mencontohkan di Timur Tengah yang kurbannya melimpah.

Misalnya, di Arab Saudi saat jutaan orang berhaji dan menyembelih kurban.

Banyak daging diawetkan lalu disebar ke negara-negara yang membutuhkan. Di antaranya ke negara miskin di Afrika, tanpa memilah-milah agama mereka.

"Jadi, momentum Iduladha ini adalah momentum yang tepat untuk menjaga persatuan dan kerukunan antarumat. Sebab, sesama muslim saja tidak bisa menjaga persatuan, maka bukan hanya dapat merusak dirinya sendiri, tapi rasa mencintai antarsesama atau mencintai terhadap bangsanya sendiri juga tidak ada.," ungkap Kiai Satori. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sahroni: Berkurban Wujud Rasa Syukur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler