jpnn.com, JAKARTA - Institut Fundraising Indonesia sukses menggelar Indonesia Fundraising Award (IFA).
IFA Award adalah ajang terpercaya dalam peningkatan fundraising dan gerakan kebaikan yang memberikan apresiasi dan penghargaan fundraising terhadap lembaga, badan, korporasi, media dan tokoh di Indonesia maupun internasional.
BACA JUGA: Bantuan Kemanusiaan Polda Riau Disalurkan, Irjen Iqbal Turun Gunung
Lembaga yang mendapat menghargaan adalah yang berkontribusi dan berprestasi dalam bidang penggalangan dan publik dalam berbagai program.
IFA Award diselenggarakan sejak 2020 dengan memberikan penghargaan 17 kategori pemenang yang terus berkembang menjadi 30 kategori pemenang pada 2021. Di tahun ini, terdapat 41 kategori nominasi.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Raih Penghargaan Anugerah Kemanusiaan dari Kemenko Marinves
"Makin banyak lembaga yang terjaring, tidak hanya yang berada di kota tapi di daerah-daerah. Bukan hanya lembaga ZISWAF, tetapi media massa, korporasi, publik figur yang mendukung gerakan fundraising"ujar Direktur Institut Fundraising Indonesia, Arlina F. Saliman dalam ajang Indonesia Fundraising Award 2022 di Jakarta, Rabu (30/11).
Lembaga-lembaga ini, lanjut Arlina, harus diapresiasi keberadaannya karena telah menggerakkan kepercayaan publik untuk terus berbagi terhadap sesama.
BACA JUGA: HUT Ke-77 Brimob, Kapolri Jenderal Listyo: Jiwa Ragamu untuk Kemanusiaan
Arlina menyebut penghargaan ini juga diharapkan bisa mendorong lembaga sosial kemanusiaan agar termotivasi melakukan fundraising dengan transparan dan akuntabel.
"Penghargaan ini juga sebagai edukasi kepada masyarakat bahwa para pegiat filantropi yang kerap bekerja dalam sepi ini memiliki banyak program yang bisa dipertanggungjawabkan, transparan dan akuntabel," ujarnya.
Dia berharap IFA Award juga dapat mendorong ketertarikan anak-anak muda untuk masuk ke dalam dunia sosial kemanusiaan. Selain itu, output IFA Award juga tidak hanya ajang penghargaan semata.
Namun, mendorong adanya kolaborasi antar lembaga dalam program-program pemberdayaan di masyarakat.
Ketua Dewan Juri IFA Award 2022 yang juga merupakan Direktur Keuangan Sosial Syariah KNEKS Ahmad Juwaini mengatakan pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan event tahun yang ke-3.
"Ini menunjukkan bahwa IFI, konsisten menyelenggarakan kegiatan ini. Tahun ini, penyelenggaraannya juga makin berkembang. Peserta makin banyak," ucapnya.
Hal itu tambah Ahmad, menunjukkan bahwa kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari stakeholder terkait. Sekaligus menunjukkan bahwa IFI telah berusaha mengembangkan terus kegiatan ini dari waktu ke waktu menjadi makin lebih baik.
Mengenai penjurian, dia melihat bahwa pelaksanaan dilakukan dengan sangat baik.
Dilakukan dengan independen melibatkan berbagai dewan juri yang memiliki latar belakang beragam dan memiliki concern dan komitmen, serta kompetensi untuk menilai berbagai perkembangan, keahlian dan berbagai inovasi di bidang fundraising.
"Mudah-mudahan hasilnya juga akan makin lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujar Ahmad.
Di tahap awal penjaringan nominator, panitia IFA Award menyaring data primer dan sekunder.
Kemudian, peserta melalui tahap wawancara melalui daring. Ada lima aspek yang dinilai yakni cara presentasi, permasalahan dan penyelesaian, pertumbuhan fundraising, inovasi yang dilakukan dan dampak keberhasilan lembaga.
Direktur South East Asia Humanitarian (SEAHUM) Amin Sudarsono, yang juga salah satu juri mengatakan lembaga yang melalui proses wawancara benar-benar serius mengikuti jalannya penjurian.
"Para peserta mengajukan juri bicara terbaik, tak jarang langsung top manajemen. Menunjukkan keseriusan nominasi IFA ini," pungkas Amin. (esy/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad