jpnn.com - Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen mengaku sempat merasakan sakaratul maut saat diterjang tsunami yang melanda pesisir pantai Tanjung Lesung, Banten, pada Sabtu (22/12) lalu.
"Selama dua jam saya terkatung-katung di tengah laut. Bahkan, saya sempat merasakan sakaratul maut," kata Ifan Seventeen kepada awak media, baru-baru ini.
BACA JUGA: Artha Graha Peduli Kirim Bantuan ke Daerah Terpencil
Ifan Seventeen kemudian bercerita dahsyatnya ombak tsunami yang menyapu panggung, serta anggota band yang sedang tampil, serta istrinya, mendiang Dylan Sahara.
"Saya enggak bisa menggambarkan, tapi yang pasti comblok di lapangan sampai terkelupas, tembok tebal sekitar setengah meter jebol. Jadi cukup membuat tubuh manusia terpontang-panting," ungkap Ifan.
BACA JUGA: Jenazah Roykhan Ghifari Akhirnya Ditemukan
"Mukjizat dari Allah SWT, saya masih hidup di sini. Karena ketinggian ombaknya itu sekitar lima meter," sambung pelantun Kemarin itu.
Diketahui, saat musibah itu terjadi, Ifan bersama Seventeen tengah mengisi acara employee gathering PLN di Tanjung Lesung Beach Resort. Tak hanya Seventeen, grup musik humor Jigo juga turut mengisi acara tersebut.
BACA JUGA: Sebelum Tsunami Datang, Kepala PPITKON Merasakan Keanehan
Dalam musibah itu, tiga personel Seventeen, 1 kru dan road manager menjadi korban meninggal. Sedangkan, dari Jigo, Aa Jimmy beserta istri dan kedua anaknya juga menjadi korban. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ifan Seventeen: Aku Enggak Tahu Kapan Bisa Nyanyi Lagi
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh