jpnn.com - MANOKWARI - Malang benar nasib Aleksander Yuwun. Pemuda berusia 25 tahun, buruh bangunan di Pabrik Semen PT SDIC di Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Papua Barat ini, tak bernyawa lagi, Kamis (26/11) pukul 11.00 WIT.
Hidup Aleksander harus berakhir di mesin molen. Penyelidikan sementara, dia meninggal akibat terjepit mesin itu. Jasad korban kini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari.
BACA JUGA: Begini Kronologis Penangkapan Buronan Narkoba di Gorontalo
Kasat Reskrim Polres Manokwari AKP Hengky Kristanto Abadi membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan apakah ada kelalaian pihak operator. Sebab, saat itu korban masuk ke dalam tong mesin molen untuk melakukan pembersihan. Namun beberapa saat kemudian mesin beroperasi dan melihat ada darah yang keluar dari bagian pembuangan molen.
“Kami masih dalami. Apakah ada kesengajaan atau benar-benar kelalaian,” tuturnya seperti dilansir dari Radar Sorong, Jumat (27/11).
BACA JUGA: Sudah 2 Hari Tidak Pulang, Ternyata Jasadnya Ada di Atap Pabrik
Hengky mengaku agak kesulitan dalam melakukan oleh TKP. Sebab, mesin tersebut berada di bagian dalam. “Makanya akan dibongkar dulu atapnya. Kalau ada kesengajaan ada pasal pembunuhan. Tapi kalau tidak sengaja akan masuk ke pasal kelalaian. Cuma masih lihat apakah kelalaiannya bisa dipidana," kata Hengky.
Sementara Kapolres Manokwari AKBP Johnny Eddizon Isir mengaku sudah mendorong perusahaan harus bertanggungjawab terhadap jasad korban hingga pemakaman. “Sudah ada komitmen perusahaan untuk mengirim jasad korban hingga ke Sorong. Termasuk prosesi pemakaman nanti,” tuturnya.
BACA JUGA: Lestarikan Warisan Budaya, Ratusan Joki Ikut Kejuaraan Berkuda
Johnny juga meminta perusahaan tersebut lebih memperhatikan keselamatan kerja karyawan, sebab kejadian tersebut merupakan kejadian yang kedua. Apalagi, kasus yang pertama sama dengan kasus ini.
“Jangan sampai terulang lagi. Sebab ini kejadian yang kedua. Perusahaan juga harus memperhatikan tanda-tanda keselamatan dalam bahasa China, Inggris dan Indonesia. Sebab karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut umumnya berasal dari ketiga Negara tersebut," tuturnya. (sr/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buron Dua Bulan, DPO Pengedar Narkoba Tertangkap
Redaktur : Tim Redaksi