jpnn.com, JAKARTA - Indonesian Heritage Agency (IHA) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), berhasil mendapatkan penghargaan dari Detik.
Adapun penghargaan ini atas kontribusinya dalam pemberdayaan masyarakat dan inovasi pelayanan publik melalui kampanye Reimajinasi Warisan Budaya.
BACA JUGA: Konsisten Memajukan Kebudayaan, Kemendikbudristek Raih Penghargaan
IHA dinilai mampu mengintegrasikan teknologi modern dan pendekatan baru untuk mengubah pengalaman masyarakat terhadap museum dan situs cagar budaya di Indonesia sejak diluncurkan pada Mei 2024.
IHA telah berhasil mengintegrasikan teknologi modern dan pendekatan kontemporer dalam penyajian dan pengelolaan museum serta situs warisan budaya di Indonesia.
BACA JUGA: Ini Profil 5 Penerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024 Kategori Pelestari
Kampanye ini mengusung tiga pilar strategis: Reprogramming, Redesigning, dan Rejuvenating, yang berperan penting dalam menciptakan terobosan baru dalam pengelolaan museum dan cagar budaya di seluruh negeri.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Indonesian Heritage Agency, Ahmad Mahendra mengatakan reprogramming berfokus pada pembaruan narasi dan kuratorial untuk menciptakan pengalaman yang lebih dinamis dan inklusif bagi pengunjung, sementara Redesigning menekankan pada perbaikan fisik dan tata ruang museum sesuai standar internasional guna memastikan kenyamanan dan keamanan koleksi serta pengunjung.
Di sisi lain, Rejuvenating berpusat pada pengembangan kompetensi sumber daya manusia dan peningkatan tata kelola museum agar lebih profesional dan efisien dalam pengelolaannya.
Ahmad Mahendra menyebut penghargaan tersebut adalah pengakuan atas kerja keras IHA dalam menghadirkan museum yang tidak hanya melestarikan sejarah.
Namun, menyajikan warisan budaya secara relevan dan menarik bagi masyarakat luas.
“Kami berharap reimajinasi museum ini dapat menjadi sumber inspirasi, meningkatkan rasa kebanggaan nasional, dan memperkuat pemahaman kita akan identitas budaya, baik bagi generasi sekarang maupun yang akan datang," tutur Mahendra di Jakarta, Kamis (17/10) .
Sejak kampanye Reimajinasi Warisan Budaya diluncurkan, sejumlah pencapaian besar telah terwujud.
Mahendra mencontohkan Museum Benteng Vredeburg mengalami peningkatan jumlah pengunjung sebesar 500 persen setelah revitalisasi konsep yang diterapkan.
IHA juga telah sukses memulihkan dan membuka kembali Museum Nasional Indonesia setelah insiden kebakaran, dengan desain pameran yang sepenuhnya dimodernisasi, menciptakan pengalaman baru bagi para pengunjung.
Penghargaan ini memperkuat komitmen IHA untuk terus berinovasi dan memperkuat museum sebagai pusat budaya, edukasi, dan kebanggaan nasional.
"Ke depan, IHA akan memperluas akses publik ke warisan budaya melalui digitalisasi dan program-program berbasis komunitas, memastikan bahwa museum dan situs cagar budaya tetap relevan dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat," pungkas Mahendra.
Indonesian Heritage Agency
Indonesian Heritage Agency (IHA) merupakan badan layanan umum di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia.
Terbentuk pada 2022 dan diresmikan menjadi badan layanan umum pada 1 September 2023, IHA mempunyai visi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul