ASUNCION - Mantan Presiden Paraguay Fernando Lugo yang baru beberapa hari lalu dilengserkan lewat proses politik di parlemen, mengaku dapat menerima pemakzulan oleh para politisi. Lugo memilih untuk tak melawan keputusan parlemen demi ketentraman dan kedamaian di Paraguay.
Lugo memang sempat menuduh para anggota parlemen yang memakzulkannya telah merusak tataran demokrasi di negara mereka. "Mereka sama sekali tidak menghargai aspirasi orang banyak," kata Lugo yang secara mengejutkan menghadiri aksi demonstrasi yang dilakukan para pendukungnya di ibukota Asuncion, Minggu (24/6).
Dalam aksi protes yang dihadiri sekitar 500 orang yang marah atas keputusan pemakzulan, Lugo yang sebelumnya dikenal sebagai pastor pembela rakyat miskin itu justru meminta semua pihak menjaga kedamaian. "Jangan ada lagi kekerasan," katanya kepada para pendukungnya yang sempat terlibat dalam rangkaian protes berujung kekerasan.
Sebelumnya Senat Paraguay pada Jumat (23/6) lalu memutuskan memecat Lugo dari jabatannya melalui proses voting. 39 legislator di Senat Paraguay menganggap Lugo bersalah dalam betrok sengketa tanah antara petani dan polisi yang menewaskan 17 dari kedua kubu, pekan lalu. Hanya empat senator yang menganggap Lugo masih pantas dipertahankan di kursi kepresidenan.
Setelah Lugo dilesengserkan, Wakil Presiden Federico Franco langsung dilantik menjadi presiden yang baru hingga masa jabatanna sebagai presiden berakhir pada Agustus tahun depan. Namun keputusan pemecatan Lugo dikecam berbagai negara, khususnya para tetangga Paraguay di kawasan Amerika Selatan. Bahkan Venezuela dan Ekuador dengan tegas tidak mengakui pemerintahan baru di bawah Franco.
Sabtu (23/6) lalu, Franco dalam wawancaranya dengan AFP berharap Lugo mau membantu untuk menepis kecaman internasional atas transisi kekuasaan di Paraguay. Lugo naik ke kursi kepresidenan pada Agustuts 2008. (afp/ara/jnnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dijadikan Parkiran, Atap Mall Ambrol
Redaktur : Tim Redaksi