jpnn.com, JAKARTA - Wartawan senior Ilham Bintang sedang berupaya mengumpulkan alumni Program Persahabatan Indonesia - Jepang. Program kerja sama yang dikenal dengan sebutan Nakasone Programme itu telah menghasilkan ribuan lulusan.
Ilham akan mengumpulkan alumni Nakasone Program untuk menggelar musyawarah nasional (munas). Rencananya, Munas Alumni Nakasone Programme akan digelar pada 14 Desember 2019 di Jakarta.
BACA JUGA: Eks Peserta Magang di Jepang Pilih Berwirausaha
“Munas menjadi entry point untuk mengumpulkan alumni yang berserakan itu. Setelah itu mereka akan menyusun program kerja untuk membantu pemberdayaan masyarakat sesuai kompetensinya masing-masing,” ujar Ilham melalui layanan pesan, Sabtu (23/11).
Tokoh yang dikenal sebagai Raja Infotainment itu menyebut upaya mengumpulkan para alumni Nakasone Programme bukan hal mudah. Menurutnya, basis data tentang peserta Nakasone Programme hanya ada di The Japan International Cooperation Agency (JICA).
BACA JUGA: Ilham Bintang Pimpin Tim Pencari Fakta Kematian Yusuf
Lembaga pemerintah Jepang itulah yang mengatur keberangkatan pemuda dan pemudi Indonesia menimba ilmu di Negeri Sakura. “Ini bukan pekerjaan mudah, jumlahnya empat ribu orang,” tutur Ilham yang ikut Nakasone Programme angkatan kedua 1985.
Sejumlah nama kondang pun menjadi peserta Nakasone Programme. Saat ini saja ada dua lulusan Nakasone Programme yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju, yakni Airlangga Hartarto dan Tjahjo Kumolo.
Ilham mengaku satu angkatan dengan Airlangga ketika mengikuti Nakasonne Programme. Adapun Tjahjo menjadi peserta Nakasone Programme angkatan pertama 1984.
Nakasone Programme merupakan program yang digagas pemerintah Jepang pada era Perdana Menteri Yasuhiro Nakasone. Program yang dimulai pada 1984 itu masih berlangsung hingga saat ini dengan berbagai penyempurnaan.
Ilham menjelaskan, pemerintah Jepang melalui Nakasone Programme berupaya memulihkan hubungan dengan bangsa-bangsa di kawasan ASEAN. Sebab pada masa Perang Dunia II, bangsa-bangsa di kawasan ASEAN yang paling merasakan kesengsaraan akibat pendudukan Jepang.
“Nakasone adalah PM Jepang pertama yang merintis hubungan baik dengan bangsa-bangsa di kawasan ASEAN,” kata Ilham mengenang.
Peserta Nakasone Programme harus melalui seleksi ketat oleh tim bentukan Kantor Menteri Negara Pemuda & Olahraga. Namun, semua prosesnya gratis.
Peserta yang lolos seleksi diundang berkunjung ke Jepang selama sebulan. Mereka diperlakukan sebagai tamu negara dan memperoleh fasilitas mewah.
“Gratis mulai transportasi, akomodasi, dan konsumsi selama mengikuti program. Fasilitasnya termasuk mewah, maklum tamu negara. Selama sebulan peserta mendapatkan kuliah sesuai bidang masing-masing dengan para dosen dari perguruan tinggi ternama seperti Universita Waseda,” sebutnya.
Hingga sekarang jumlah alumni Nakasone Programme sudah melebihi 4.000 orang. Upaya mengumpulkan para alumni Nakasonne Programme sudah dilakukan melalui WhatsApp group (WAG).
“Secara individu semua alumni Nakasone ini adalah potensi bangsa. Mereka terpilih ikut program melalui seleksi ketat berdasar kompetensi masing-masing. Alumni memang berasal dari seluruh pelosok Indonesia. Sungguh potensi yang amat dahsyat untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara,” tuturnya.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni